Direktur IMI, Y Paonganan dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu, menilai karena rencana pembangunan mercusuar sebagai bentuk "provokasi" terhadap Indonesia.
Menurutnya, pembuatan mercusuar di lahan sengketa adalah sebuah hal yang tidak bisa diterima akal sehat.
Oleh karena itu, IMI mendukung pihak TNI untuk segera membatalkan pembangunan tersebut.
"IMI siap mendukung pihak TNI untuk tidak berdirinya mercusuar di lahan sengketa tersebut," ujar Paonganan.
Sebelumnya diberitakan, pihak TNI langsung meluncur ke daerah tempat pembuatan mercusuar. Dimana, kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya, pembangunan itu benar dan bukan berada di wilayah Indonesia. " Itu di wilayah abu-abu yang merupakan daerah sengketa," katanya.
Pembangunan itu dilakukan di titik koordinat 02.05.053 N-109.38.370 E Bujur Timur, atau sekitar 900 meter di depan patok SRTP 1 (patok 01) di Tanjung Datu.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014