Sumenep (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur terus berupaya menekan kasus kecelakaan kapal laut di wilayah itu melalui program "Si Kapal" atau Sistem Informasi Keselamatan Pelayaran.

"Program ini untuk membantu masyarakat pemilik perahu atau kapal yang ada di kabupaten ini, terutama masyarakat kepulauan," kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi di Sumenep, Jawa Timur, Senin.

Ia menjelaskan, "Si Kapal" merupakan program yang memanfaatkan kecanggihan alat telekomunikasi berupa alat pendeteksi atau Automation Identification System (AIS) yang terpasang di perahu atau kapal kepada masyarakat pemilik perahu.

Melalui alat ini, pemilik perahu atau kapal bisa melakukan komunikasi secara langsung kepada pihak berwenang, seperti polisi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Dengan demikian, sambung dia, "Si Kapal" sejatinya untuk memudahkan mendapatkan informasi dan identifikasi perahu atau kapal apabila terjadi kecelakaan laut, sehingga mempercepat penanganan kedaruratan untuk meminimalisasi korban.

“Petugas saat terjadi kecelakaan laut kendalanya selama ini adalah kesulitan mendapatkan informasi terkait lokasi kejadian, sehingga dengan program ini petugas bisa cepat mendeteksi guna melakukan penanganan cepat," kata bupati.

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini lebih lanjut menjelaskan, "Si Kapal" menggunakan teknologi AIS yang terpasang di perahu atau kapal nelayan dengan terkoneksi ke Call Center 112.

Sistem ini, kata bupati, memungkinkan mendeteksi titik koordinat perahu atau kapal ketika mengalami kecelakaan laut.

“Meskipun kami tidak menginginkan ada perahu atau kapal nelayan mengalami kecelakaan laut, tetapi tetap memberikan perlindungan untuk pertolongan secepatnya dengan menemukan titik koordinat (lokasi) tempat kejadian melalui 'Si Kapal' ini,” katanya.

Bupati lebih lanjut menjelaskan, pada tahun anggaran 2024 ini pihaknya telah memasang alat pada 50 perahu atau kapal milik nelayan di 12 kecamatan, yakni Kecamatan Sapeken, Raas, Nonggunong, Gayam, Giligenting, Pasongsongan, Arjasa, Kangayan, Dungkek, Bluto, Batang-batang, dan Kecamatan Ambunten.

Program Pemkab Sumenep ini pernah meraih penghargaan di tingkat Jawa Timur dan nasional, serta masuk dalam 45 Top Inovasi Pelayanan Publik.

Baca juga: Kemenhub ingatkan pemeriksa kecelakaan kapal kuasai aturan
Baca juga: Basarnas dorong kolaborasi jawab tantangan operasi pelayaran laut

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024