Mengingat peristiwa yang terjadi pada 48 jam terakhir ini, rencana operasi untuk merestrukturisasi pasukan di bawah operasi Serval...harus ditunda.
Paris (ANTARA News) - Prancis menunda penarikan pasukannya dari wilayah Mali, setelah muncul bentrokan berdarah baru di Kota Kidal, antara gerilyawan Tuareg dengan tentara pemerintah Mali.
"Mengingat peristiwa yang terjadi pada 48 jam terakhir ini, rencana operasi untuk merestrukturisasi pasukan di bawah operasi Serval dan mengirim mereka ke unit Prancis lain di kawasan Sahel-Sahara harus ditunda selama beberapa pekan," kata sumber di Kementerian Pertahanan Prancis.
Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian, juga direncanakan untuk berkunjung ke Mali dan Chad pada akhir pekan ini, untuk meresmikan pemindahan pasukan. Namun kunjungan tersebut harus dibatalkan, demikian sumber tersebut mengatakan.
Kelompok separatis Tuareg bentrok dengan tentara pemerintah di wilayah utara Mali bersamaan dengan kunjungan Perdana Menteri Moussa Mara.
Pertempuran tersebut menewaskan delapan tentara Mali dan 28 pejuang Tuareg. Selain itu, gerilyawan juga menculik 32 pegawai negeri sipil kota Kidal namun melepaskan mereka pada Senin lalu.
Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita menyambut 32 pegawai negeri sipil tersebut saat mereka turun dari pesawat yang membawa tawanan pulang ke Bamako. Demikian diberitakan AFP.
(G005)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014