Setelah itu langsung chek list (centang) satu di whatsapp
Jakarta (ANTARA) -
Salah satu keluarga dari  tujuh remaja yang tewas di Kali Bekasi berinisial AD (16) menyebut adiknya merupakan anak rumahan dan bukan anggota dari geng motor.
 
"Enggak pernah masuk geng motor. Bocah rumahan terakhir kesibukannya antar paket jualan baut, " kata kakak korban yang bernama Yanti (44) saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Senin.

Baca juga: Kasus 7 jenazah remaja di Bekasi, RS Polri: Baru 5 keluarga yang lapor
 
Yanti juga menceritakan kalau sang adik AD terakhir bertemu menggunakan jaket tudung warna biru dan membawa motor berwarna merah muda.
 
"Terakhir pakai hoodie warna biru muda dan pakai kalung, Saya sudah lihat di foto waktu dimasukan ke kantong jenazah tahunya dia pakai kalung, dia juga bawa motor Vario lama warna pink, " ucapnya.
 
Dia juga menyebutkan korban keluar rumah sekitar pukul 21.30 WIB untuk merayakan ulang tahun temannya.

Baca juga: Basarnas siaga untuk tindak lanjuti perkembangan kasus Kali Bekasi
 
"Sempat telepon masih jam 23.00 WIB masih bisa dihubungi terus jam 02.00 juga masih bisa. Setelah itu langsung chek list (centang) satu di whatsapp," ucapnya.
 
Kakak korban juga menyebutkan kalau adiknya terakhir bersekolah di SMP Citra Nusantara namun tidak dilanjutkan karena ingin bekerja.
 
Yanti yang tinggal di Jalan Sawo RT 02 RW 04 Bantar Gebang Kota Bekasi juga menyebutkan pihak keluarga telah menyiapkan pemakaman untuk adiknya.

Baca juga: Tujuh korban Kali Bekasi konsumsi miras sebelum tewas
 
Sebelumnya ditemukan  tujuh mayat di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi diketahui saksi Minggu (22/9) pagi pada pukul 06.00 WIB dan dilaporkan pukul 07.00 WIB.
 
Kepolisian menyebutkan penemuan tujuh mayat itu diduga karena tawuran.

Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024