Mendingan alatnya canggih, orangnya sedikit. Daripada orangnya banyak, alatnya tidak canggih. Mau pilih mana?

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus mengingatkan pentingnya alat utama sistem senjata (alutsista) penunjang apabila angkatan siber ingin dibentuk sebagai matra keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Apa artinya angkatan siber yang banyak itu kalau dia tidak punya alutsista? Siber, dia kan perlu alat-alat," kata Lodewijk yang juga anggota Komisi I DPR itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Dia lantas berkata, "Mendingan alatnya canggih, orangnya sedikit. Daripada orangnya banyak, alatnya tidak canggih. Mau pilih mana?"

Untuk itu, dia mengingatkan apabila pemerintah ingin membentuk angkatan siber maka perlu memperhatikan anggaran penyediaan alutsista ketahanan siber yang memadai dan mampu mengikuti dinamika perkembangan teknologi.

"Kalau dia tidak ada katakan anggaran untuk kepedulian pemerintah terhadap anggaran ini, apa artinya ada angkatan siber isinya orang saja? Tidak ada alat peralatan, dan dia kan (alutsista siber) bukan handphone biasa seperti ini. Sesuatu yang katakan spesifik," ujarnya.

Alutsista tersebut, kata dia, menjadi modal utama untuk menunjang ketahanan siber negara yang menjadi tujuan dari pembentukan matra tersebut.

"Kalau pemerintah tidak menganggarkan anggaran yang cukup dan konsisten kepada alat-alat teknologi ini maka siber kita selalu akan ketinggalan, dan kita selalu akan di berada di belakang, ujung-ujungnya data kita bocor," ucapnya.

Selain alutsista, lanjut dia, pemerintah perlu memperhitungkan secara seksama aspek lainnya dalam merealisasikan pembentukan angkatan siber TNI, termasuk menghimpun sumber daya manusia (SDM) andal untuk mengisinya.

Baca juga: Menko Polhukam: Presiden sudah perintahkan bentuk angkatan siber TNI

Baca juga: Pengamat: Ada dua metode yang tepat untuk rekrut SDM Angkatan Siber

Baca juga: Jokowi serahkan pembentukan Angkatan Siber kepada pemerintahan Prabowo

"Mencari orang itu saja sudah susah karena dicari orang yang spesialis. Kemudian (alutsista) perkembangan teknologi ini," ucapnya.

Lodewijk mengingatkan pula agar pembentukan angkatan siber perlu mempertimbangkan pada aspek pertumbuhan ekonomi di Tanah Air saat ini.

"Dengan anggaran kita kan belum bagus-bagus amat ya, kalau anggaran kita katakan nanti seperti target Pak Prabowo pertumbuhan ekonomi kita delapan persen, saya yakin kita bisa bermain seperti ini. Nah, di situlah silakan, bermain dengan sistem siber," ujar dia.

Sebelumnya pada 12 September, Presiden Joko Widodo menyerahkan pembahasan dan pembentukan Angkatan Siber selaku matra keempat TNI kepada pemerintahan Presiden Terpilih RI Prabowo Subianto.

"Saya rasa nanti semua negara akan menuju ke sana. Tapi nanti biar pemerintah baru Pak Presiden Prabowo Subianto yang akan menuju ke sana," ujar Jokowi di Istana Kepresidenan, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, Kamis (12/9).

Menurut Jokowi, keberadaan Angkatan Siber sangat baik. Negara-negara lain juga sudah mulai mengarah kepada pembentukan angkatan siber.

Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024