Batam (ANTARA News) - Perusahaan galangan kapal asal Korea, Daeju Construction berencana berinvestasi senilai 500 miliar dolar AS di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri). Menindaklanjuti penandatangan nota kesepahaman dengan Bupati Karimun Nurdin Basirun di Jakarta beberapa bulan silam, pimpinan Daeju Constructions Huh Jae Ho bersama anggota rombongan, akhir pekan lalu meninjau bakal lokasi galangan di Teluk Paku. Gubernur Ismeth Abdullah yang mendampingi 14 pebisnis dari Daeju mengatakan investasi Daeju akan mencapai 500 miliar dolar AS dan lokasi yang mereka perlukan 2.000 hektar. Akhir bulan ini, tim ahli dari Daeju akan datang meneliti kedalaman laut, kondisi lapangan, tekstur tanah dan berbagai hal yang berkaitan dengan rencana pembangunan galangan. Laut di Karimun berkedalaman 14 meter, cocok untuk kebutuhan galangan yang akan mereka bangun, kata Ismeth. Kabupaten Karimun kini dijadikan percontohan Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia bersama Batam dan Bintan. Infrastruktur di Karimun masih minim. Jalan aspal penghubung Tanjung Balai (ibukota kabupaten) ke berbagai tempat di Pulau Karimun relatif sempit dan berkelak-kelok, sementara listrik PLN pun masih terbatas 16 MW sehingga 3.000 konsumen masih dalam status daftar tunggu. Kehadiran calon investor dari Daeju menurut Gubenur Kepri merupakan pertanda mereka serius. "Insya Allah pada tahap awal akan terserap sebanyak 10 ribu tenaga kerja," katanya. Ismeth mengemukakan Pemprov Kepri menyanggupi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur berupa pelebaran jalan, air bersih, listrik dengan pendanaan dari APBD provinsi tahun 2007. "Mudah-mudahan ada bantuan dari APBN," katanya. Bupati Karimun mengemukakan, akan terserap 14 ribu tenaga kerja dan investor pada tahap awal akan mendatangkan 1.000 tenaga kerja dan melatih 2.000 orang ke Korea. Lokasi yang disediakan untuk galangan kapal Daeju Construction berada Teluk Paku, kawasan Karimun Sembawang Shipyard, PMA asal Singapura. Gubernur Ismeth menyatakan, kini menunggu kunjungan 25 pengusaha Korea yang dijadwalkan ke Batam 10 Okober 2006.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006