Dalam 30 menit pertama perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 73,24 poin (0,44 persen) menjadi 16.438,62, lapor AFP.
Indeks berbasis luas S&P 500 turun 7,41 poin (0,39 persen) menjadi 1.877,67, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq turun 26,13 poin (0,63 persen) menjadi 4.099,68.
Anggota Dow, Home Depot, mengatakan cuaca dingin menghambat penjualan pada kuartal pertama sekalipun meningkatkan perkiraan laba setahun penuh. Saham Home Depot naik 1,5 persen.
Tetapi Staples anjlok 10,6 persen setelah melaporkan laba kuartal pertamanya 18 sen per saham, tiga sen di bawah ekspektasi analis. Sebagian dari pelemahan ini disebabkan penutupan toko-toko di Amerika Utara selama 12 bulan terakhir.
"Kami membuat kemajuan memenuhi perubahan yang dibutuhkan pelanggan kami sehingga kami menemukan kembali Staples," kata kepala eksekutif Ron Sargent.
Perusahaan TJX, yang memiliki jaringan ritel TJ Maxx, Marshall, dan lain-lain, turun 5,8 persen karena laba dan pendapatan kuartal pertamanya meleset dari ekspektasi akibat kurs valuta asing yang tidak menguntungkan dan penjualan mengecewakan.
Pengecer Target, yang telah mengecewakan di Kanada, mengumumkan bahwa kepala Target Kanada Tony Fisher meninggalkan perusahaan dan akan digantikan oleh Mark Schindele, wakil presiden senior untuk operasi merchandising.
Perubahan ini merupakan salah satu dari serangkaian perpindahan personil yang diresmikan pada Selasa. Saham Target jatuh 1,8 persen.
Komisi Eropa menuntut JPMorgan, bersama dengan Credit Agricole dan HSBC, karena berkolusi melakukan kecurangan suku bunga utama. Sebagai tanggapan, baik HSBC maupun JPMorgan mengatakan mereka akan membela diri sementara Credit Agricole mengatakan akan mempelajari laporan Komisi.
JPMorgan turun 0,7 persen, sementara saham HSBC Holdings di AS turun 0,8 persen. Credit Agricole turun 1,1 persen di Paris.
Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun tetap stabil di 2,54 persen, tingkat yang sama seperti Senin, sementara pada obligasi 30-tahun naik tipis menjadi 3,39 persen dari 3,38 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014