Penting mengembalikan fungsi mangrove sebagai benteng alami mengatasi dampak abrasi dan penahan gelombang pasang
Surabaya (ANTARA) - PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) melaksanakan rehabilitasi kawasan mangrove seluas 25 hektare dengan 64.900 bibit mangrove yang ditanam di tiga lokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tiga lokasi tersebut
yaitu Desa Puasana dan Kelurahan Lalowaru di Kabupaten Konawe Selatan, serta Kelurahan Bungkutoko di Kota Kendari.

Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra di Surabaya, Jawa Timur, Senin, menyatakan program rehabilitasi ini merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung net zero emission dan pengurangan karbon.

“Penting untuk mengembalikan fungsi mangrove sebagai benteng alami untuk mengatasi dampak abrasi dan penahan gelombang pasang,” katanya.

Baca juga: Pelindo gelar program rehabilitasi mangrove 2024 lestarikan lingkungan

Baca juga: Pelindo gandeng atase perdagangan gelar pelatihan untuk UMK binaan


Rencana penanaman mangrove ini melibatkan kolaborasi dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Sampara serta kelompok nelayan setempat yang berperan sebagai pelaksana mulai dari penyediaan bibit hingga proses penanaman.

Kepala Bidang Pengolahan Daerah Aliran Sungai Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara Laode Yulardhi Junus menuturkan program rehabilitasi ini tidak hanya berdampak pada aspek ekologi tetapi juga ekonomi.

“Masyarakat yang menggantungkan hidup pada biota laut, seperti kepiting dan udang, diharapkan akan merasakan manfaat yang signifikan,” ujarnya.

Baca juga: Pelindo operasikan Jalan Layang Teluk Lamong Surabaya

Baca juga: Pelindo Regional 3 segera resmikan flyover Teluk Lamong

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024