yang terpenting adalah memberikan peluang serta akses bagi wirausaha dan UMKM disabilitas untuk membangun dan mengembangkan usaha tanpa diskriminasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menggelar kegiatan Entrepreneur Development Fire Talk Dare to Grow "ParaPreneur Day" di Jakarta, Senin, sebagai upaya menciptakan ekosistem wirausaha ramah disabilitas.

Asisten Deputi Konsultasi Bisnis dan Pendampingan Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM, A. H. Novieta mengatakan ParaPreneur Day diadakan dalam rangka memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional, sekaligus memberikan ruang dan akses bagi para pelaku wirausaha disabilitas untuk tumbuh dan berkembang.

Novieta dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa masih banyak tantangan yang dihadapi dalam pengembangan wirausaha dan UMKM disabilitas, baik dari sisi akses pembiayaan, pemasaran, maupun digitalisasi.

“Namun, yang terpenting adalah memberikan peluang serta akses bagi wirausaha dan UMKM disabilitas untuk membangun dan mengembangkan usaha tanpa diskriminasi,” kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 22,5 juta penyandang disabilitas di Indonesia pada 2022. Dari jumlah itu, lebih dari 241 ribu orang menjadi wirausaha.

“Artinya, sebagai bagian dari 64 juta unit usaha di tanah air, wirausaha dan UMKM disabilitas telah berkontribusi terhadap perekonomian nasional, yakni pertumbuhan PDB dan penyerapan tenaga kerja,” ujar Novieta.

Menurut dia, pemberdayaan wirausaha dan UMKM penyandang disabilitas menjadi sangat penting untuk memastikan tidak ada satu pun kelompok yang tertinggal dalam pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Novieta menyebut Kemenkop UKM juga memiliki program unggulan pengembangan kewirausahaan lainnya, yakni Program Pengembangan Lembaga Inkubator dan Inkubasi, Pengembangan Ekosistem Bisnis (eHub), Program Pembiayaan Wirausaha (Entrepreneur Financial Fiesta), dan Pendataan Wirausaha (Data Tunggal UMKM).

“Selain itu, Kemenkop UKM juga memberikan akses fasilitasi program lainnya seperti pengembangan kapasitas usaha dan literasi keuangan bagi UMKM disabilitas,” ujarnya.

ParaPreneur Day merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM, salah satu peserta Entredev 2024 Parakerja, dan Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin). Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong kesetaraan bagi penyandang disabilitas tuli.

“Harapannya ke depan Parakerja bisa berkreasi dalam berkolaborasi untuk kemandirian dan kemajuan usaha pelaku wirausaha disabilitas lebih luas lagi,” tutur Novieta.

Pada kesempatan yang sama, CEO Parakerja Rezki Achyana menyampaikan ParaPreneur Day dapat menjadi ajang kolaborasi yang mempertemukan berbagai pihak untuk mendukung tumbuhnya wirausaha dari komunitas tuli, sehingga mampu mendukung perekonomian inklusif di tanah air.

Kegiatan ParaPreneur Day diikuti oleh 65 peserta terpilih untuk mengikuti serangkaian acara mulai dari diskusi panel, mini training, hingga jejaring.

Baca juga: KemenKopUKM tegaskan dukungan pembinaan pelaku usaha mikro disabilitas
Baca juga: Pemkab Biak tingkatkan ketrampilan pelaku usaha disabilitas OAP

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024