Istambul (ANTARA) - Jumlah korban tewas akibat hujan deras di Jepang telah meningkat menjadi enam, dan sepuluh orang lainnya masih dinyatakan hilang, kata pihak berwenang pada Senin (23/9).

Namun, upaya pencarian dan penyelamatan terus dilakukan di wilayah Noto, provinsi Ishikawa, Jepang tengah, yang paling parah terdampak gempa bumi kuat pada Januari lalu.

Pihak berwenang memperingatkan bahwa gempa bumi berkekuatan 7,6 skala Richter yang terjadi pada 1 Januari lalu telah meningkatkan risiko longsor, bahkan dengan hujan ringan sekalipun.

Wilayah tersebut mengalami curah hujan yang sangat tinggi, yang menyebabkan banjir di hampir dua lusin sungai, memicu tanah longsor, memblokir jalan, dan mengakibatkan lebih dari 100 kawasan terisolasi, menurut Kyodo News yang berbasis di Tokyo.

Badan Meteorologi negara itu mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana lanjutan.

Pada hari Tahun Baru tahun ini, Jepang diguncang gempa bumi kuat berkekuatan 7,6, yang mengakibatkan 238 orang tewas, sementara setidaknya 19 orang lainnya masih hilang.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Prefektur Ishikawa Jepang terus dilanda hujan deras, 10 orang hilang
Baca juga: Hujan lebat di barat daya Jepang sebabkan seorang wanita tewas
Baca juga: Hujan deras, Jepang keluarkan peringatan risiko tertinggi di Hiroshima


Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024