Jakarta (ANTARA) - Calon Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino mengapresiasi kontingen Jakarta yang menjadi tempat kedua (runner-up) dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara yang telah ditutup pada Jumat (20/9).

"Kerja keras dari para atlet DKI Jakarta harus diapresiasi. Meskipun berada di posisi kedua. Secara keseluruhan kerja dari kontingen DKI Jakarta baik," kata Wibi dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Menurut dia, atlet-atlet Jakarta memiliki kualitas yang baik secara rata-rata. Dia berharap PON berikutnya pada 2028 di NTT-NTB bisa berhasil menjadi juara umum.

Karena itu, dia pun akan berkomunikasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta.

"Hasil PON 21 ini harus jadi bahan pembelajaran karena kontingen Jakarta selalu kalah dengan Jawa Barat. PON di Papua, Jabar juara umum, sekarang mereka lagi," kata dia.

Baca juga: Dispora DKI: Atlet DKI tunjukkan totalitas di PON XXI

Ketua DPW NasDem DKI itu pun meminta agar Dispora DKI melakukan evaluasi sehingga pada PON selanjutnya kontingen Jakarta bisa tampil maksimal dan menjadi juara umum.

Pada PON ke-21 ini, kontingen DKI Jakarta berada di posisi kedua dengan mengoleksi 480 medali yang terdiri dari 184 medali emas, 150 medali perak dan 146 perunggu.

Jawa Barat menjadi juara umum dengan mengoleksi 542 medali yang terdiri dari 195 medali emas, 164 medali perak dan 183 perunggu.

Baca juga: Hasil akhir karate - DKI Jakarta kubur mimpi Jabar cetak hattrick
Pada urutan ketiga Jawa Timur yang mengoleksi 424 medali. Jatim mendapatkan 146 medali emas, 136 medali perak dan 142 medali perunggu.

Kontingen Sumatera Utara berada di bawah Jawa Timur. Salah satu tuan rumah PON 2024 ini membawa 256 medali. Terdiri dari 79 medali emas, 59 medali perak serta 118 medali perunggu.

Di posisi lima besar perolehan medali ditempati Jawa Tengah (Jateng). Kontingen Jateng mengoleksi 260 medali dengan rincian 71 medali emas, 74 medali perak dan 115 medali perunggu.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024