Kami agak risih melihat kampanye hitam terhadap Prabowo belakangan ini. Media-media sosial yang sangat bebas, dijadikan sarana untuk menjelekkan. Beberapa LSM juga kelihatan tidak adil dalam menilai,"
Jakarta (ANTARA News) - Salah satu partai politik pengusung pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, PAN, mulai risih dengan kampanye hitam yang ditujukan kepada pasangan tersebut.

"Kami agak risih melihat kampanye hitam terhadap Prabowo belakangan ini. Media-media sosial yang sangat bebas, dijadikan sarana untuk menjelekkan. Beberapa LSM juga kelihatan tidak adil dalam menilai," kata Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Selasa.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan pendukung pasangan calon presidan den wakil presiden seharusnya menghindari kampanye hitam karena sekarang merupakan saatnya untuk menguji visi dan program kerja masing-masing pasangan.

"Selain tidak mendidik, kampanye hitam juga dapat memudarkan semangat kebersamaan dalam membangun Indonesia," ujarnya.

Saleh mengatakan seharusnya sudah tidak ada yang perlu dipermasalahkan dari Pranowo. Pasalnya, Prabowo juga ikut berkompetisi dan membangun demokrasi Indonesia dalam Pemilihan Presiden 2009 secara sah.

Itu artinya, kata dia, Prabowo telah memenuhi persyaratan administratif dan dinyatakan bersih serta pantas menjadi pemimpin Indonesia.

"Mereka yang pada Pilpres 2009 ikut mendukung Megawati-Prabowo, saat ini gencar mempersoalkan Prabowo. Itu tentu tidak fair dan cenderung memiliki agenda tersembunyi. Mengapa pada pilpres lalu mereka tidak ribut seperti sekarang," katanya.

Saleh menuding pihak-pihak yang melakukan kampanye hitam tentu memiliki agenda yang dimaksudkan bukan untuk membesarkan Indonesia.

Saleh juga meminta kepada media massa untuk bersikap arif dan adil dalam menyikapi dan memberitakan kampanye hitam yang dilakukan beberapa pihak. Sebagai pilar utama demokrasi, media massa harus mencegah kampanye hitam semakin meluas.

"Karena itu, peran media dalam memberikan pencerahan dan pencerdasan bagi masyarakat sangat diperlukan," ujarnya. (*)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014