Sehingga, eksekusi berupa pekerjaan persiapan groundbreaking akan mulai pekan ini, dengan target pembangunan selama 8 bulan, estimasi akan selesai sebelum masa mudik lebaran 2025
Jakarta (ANTARA) - PT Puri Sentul Permai Tbk (KDTN) bersama PT Jasa Marga Tbk (JSMR) melalui anak usahanya PT Jasa Marga Related Business (JMRB) sedang dalam tahap finalisasi menuju groundbreaking Hotel di Rest Area kilo meter (KM) 379 A ruas Tol Batang- Semarang.

Hotel di Rest Area ini merupakan yang kelima dari portofolio KDTN di sepanjang Tol Trans Jawa, dan akan berdiri di lahan seluas 3.928 meter persegi (M2).

Direktur KDTN Rolf Pohan dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin, menjelaskan, saat ini perseroan telah memasuki tahap finalisasi detail-detail di lapangan dan penunjukan kontraktor sudah dilakukan, serta sedang mengurus tahap perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

“Sehingga, eksekusi berupa pekerjaan persiapan groundbreaking akan mulai pekan ini, dengan target pembangunan selama 8 bulan, estimasi akan selesai sebelum masa mudik lebaran 2025,” ujar Rolf.

Saat ini Hotel Swiss-belexpress milik KDTN sudah tiga yang beroperasi, diantaranya pada Rest Area KM 16, KM 166 dan KM 164, serta 1 hotel di KM 260B di Rest Area milik PT PP Sinergi Banjaratma masih dalam tahap pembangunan.

“Berbeda dengan Xpress Hotel milik KDTN di rest area sebelumnya, Xpress Hotel di Rest Area KM 379A Tol Batang-Semarang ini akan dilengkapi fasilitas lounge, meeting room dan area bermain anak,” ujar Rolf.

Dalam kesempatan sama, Direktur Bisnis Fasilitas Jalan Tol JMRB Bimo Esmunantyo menjelaskan alasan sangat dibutuhkannya hotel di Rest Area yaitu adalah telah tersambungnya Trans Tol Jawa, mulai dari Jakarta hingga Surabaya yang mencapai 800 KM.

Sehingga, lanjutnya, pengguna jalan tidak mungkin langsung menempuh perjalanan dengan rute sepanjang itu dalam sekali jalan, yang mana dibutuhkan waktu tertentu untuk bisa beristirahat dengan nyaman.

“Maka dengan tersambungnya Trans Tol Jawa akan timbul potensi-potensi baru, salah satunya fasilitas inap di Rest Area,” ujar Bimo.

Bimo mengungkapkan, alasan terpilihnya KDTN sebagai mitra strategis dalam pengembangan fasilitas di Rest Area KM 379A, dikarenakan rekam jejak dan reputasinya sebagai pelopor dan satu-satunya pemain di bisnis ini dengan pilot projek ada di KM19.

“Kami melihat visi dan misi KDTN menjadi salah satu penyelenggara hotel terbesar, khususnya di Rest Area menjadi pertimbangan utama dan memiliki kolaborasi operasional dengan Swiss-Bel, dimana nama besar Swiss- bel sebagai operator manajemen hotel yang terbaik sudah sangat masyhur, sehingga dengan reputasi itu semua bisa meningkatkan kepercayaan pengguna jalan untuk menggunakan fasilitas hotel,” ujar Bimo.
​​​​​
Sejauh ini, perseroan hanya menggandeng KDTN dalam menjalankan bisnis perhotelan di Rest Area karena alasan rekam jejak, reputasi dan visi misi yang juga searah dengan strategi pengembangan bisnis ke depan.

Bimo menjelaskan, apabila melihat jarak yang ada sampai Surabaya, potensi selanjutnya mungkin bisa dilihat pada rest area antara Ngawi-Mojokerto di antara KM 550 dan KM 700, sehingga nanti mungkin ada 4 titik yang bisa dikerjasamakan baik arah Jakarta-Surabaya ataupun sebaliknya.

Bimo menjelaskan, alasan lain dipilihnya KDTN yaitu dalam pembangunan fasilitas inap di Rest Area, karena perseroan sudah dapat dikatakan berhasil sebagai operator hotel di Rest Area dengan empat hotel beroperasional dengan sangat baik, dan fasilitas yang diberikan juga layak untuk kenyamanan beristirahat para pengendara.

Baca juga: Puri Sentul Permai- Swiss Belinn tekan MoU kembangkan hotel rest area

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024