Jakarta (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) mendorong adanya kolaborasi yang solid antarinstansi pemerintah dan swasta guna menjawab tantangan keselamatan pelayaran laut di Indonesia.

Kepala Basarnas Kusworo mengatakan bahwa percepatan distribusi informasi terkait dinamika cuaca maritim, pengecekan kelayakan kapal, serta pengawasan kepatuhan terhadap regulasi pelayaran menjadi fokus utama dalam upaya kolaborasi tersebut.

“Ini merupakan hasil evaluasi dari operasi SAR selama lima tahun terakhir, khususnya dari 2019 hingga 2024, di mana angka kecelakaan masih cukup tinggi. Evaluasi ini mendorong kami untuk memperkuat sinergi dalam pelaksanaan operasi penyelamatan,” kata Kusworo saat ditemui usai membuka lokakarya strategi kolaboratif antarinstansi di Jakarta, Senin.

Baca juga: Basarnas: Alur pelayaran Babel terpadat di Indonesia

Basarnas mencatat selama periode 2019-2024 terdapat 3.991 kasus kecelakaan kapal yang melibatkan kapal penumpang, angkutan pariwisata maupun kapal kargo. Kasus-kasus tersebut mencakup kecelakaan seperti tabrakan kapal, kapal hilang kontak, kapal mati mesin, serta kejadian yang disebabkan oleh cuaca ekstrem.

Selain cuaca, Kusworo secara khusus menyoroti operasional pelayaran kapal juga harus lebih diperhatikan karena meskipun selama ini sudah berjalan baik, namun pihaknya masih mendapati
ada kapal yang beroperasi melebihi kapasitas muatan sehingga memicu kapal itu tenggelam atau kecelakaan.

"Faktor penyebab kecelakaan laut ini butuh dikoordinasikan untuk diatasi, terutama di wilayah perairan timur Indonesia, mengingat kondisi geografis dan cuaca yang sulit diprediksi," kata dia.

Baca juga: Basarnas-SAR Singapura latihan bersama tangani kecelakaan pelayaran

Ia berharap potensi kecelakaan transportasi kapal laut bisa terus ditekan bahkan hingga 50 persen melalui kesepahaman bersama dalam lokakarya yang diikuti oleh 23 kementerian/lembaga, 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan asosiasi, enam civitas akademika, serta 34 perusahaan pelayaran ini.

Di sisi lain, Kepala Basarnas menjamin pihaknya akan terus berupaya untuk meningkatkan keberhasilan operasi penyelamatan di seluruh wilayah Indonesia melalui serangkaian program pelatihan ataupun patroli perairan bersama.

Baca juga: Kemenhub luncurkan "SRS" untuk tingkatkan keselamatan pelayaran

"Kolaborasi dalam upaya SAR yang memperkuat kesiapan Indonesia dalam menghadapi potensi kecelakaan di laut, sekaligus meminimalkan dampak ekonomi yang lebih luas, seperti pada sektor pariwisata," ujarnya.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024