PreP memberikan akses kepada obat antiretroviral (ARV) secara gratis kepada masyarakat yang memenuhi kriteria, yaitu orang yang memiliki risiko tinggi terhadap paparan dan dengan status negatif HIV
Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menggandeng komunitas dari masyarakat untuk mencegah penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) melalui program Pre-Exposure Profiliaksis (PreP)
Program tersebut merupakan langkah preventif untuk mengurangi risiko penularan HIV pada individu yang memiliki risiko tinggi untuk terpapar, seperti pekerja seks.
"PreP memberikan akses kepada obat antiretroviral (ARV) secara gratis kepada masyarakat yang memenuhi kriteria, yaitu orang yang memiliki risiko tinggi terhadap paparan dan dengan status negatif HIV,” kata Kepala Dinkes Kota Batam Didi Kusmarjadi saat dihubungi di Batam, Senin.
Ia menjelaskan obat tersebut disalurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kepada Dinkes Batam, lalu didistribusikan kepada mitra-mitra dari beberapa komunitas di Kota Batam.
Baca juga: Januari-Maret 18 warga Batam meninggal karena HIV/AIDS
“Kami menggandeng beberapa komunitas seperti Embun Pelangi, Yayasan Kompak Batam, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Batam, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan HIV. Mitra tersebut yang akan memberikan obat ARV kepada orang-orang yang memenuhi kriteria,” katanya.
Program ini juga tersedia di beberapa fasilitas kesehatan, antara lain Puskesmas Lubuk Baja dan Rumah Sakit Budi Kemuliaan.
“Kami meluncurkan program ini pada awal tahun guna menekan angka penularan dan memberikan perlindungan bagi masyarakat yang berisiko tinggi, juga sesuai dengan perintah dari pemerintah pusat,” katanya.
Didi menjelaskan Program PreP bersifat sukarela dan anonim, sehingga Dinkes tidak memiliki data personal para peserta.
Baca juga: Puluhan PNS/polisi di Batam terjangkit HIV/AIDS
“Pendekatan yang kami lakukan dengan metode hati ke hati. Dengan itu kami bekerja sama dengan mitra agar mereka yang dapat mendekati mereka, jika langsung dari kami, kemungkinan akan takut dan lari,” tambahnya.
Hingga Agustus 2024, Dinkes Batam mencatat adanya 527 kasus paparan HIV, dengan 61 diantaranya telah berkembang menjadi AIDS dan 56 orang dilaporkan meninggal dunia.
Jika dibandingkan dengan data tahun 2023, angka tersebut cukup memprihatinkan karena kemungkinan memiliki angka yang sama atau melampaui tahun 2022 yang tercatat sebanyak 635 kasus dan tahun 2023 yang tercatat 752 kasus.
Ia mengharapkan Program PreP kesadaran masyarakat meningkat tentang pencegahan HIV dan kasus pengidap dapat terkendali di Kota Batam.
Baca juga: HIV renggut 39 nyawa di Batam
Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024