Jakarta (ANTARA) - Perusahaan industri desain dan konstruksi interior PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) menargetkan pendapatan dapat mencapai Rp65 miliar pada akhir tahun 2024.
Pada semester I 2024, perseroan mencatatkan pendapatan yang tumbuh 37 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Untuk tahun 2024, perseroan menargetkan adanya pertumbuhan pendapatan. Kami menargetkan pendapatan sebesar Rp65 miliar pada tahun ini," ujar Direktur Utama MEJA Richie Adrian Hartanto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Richie mengatakan bahwa pemulihan ekonomi dan meningkatnya aktivitas bisnis di berbagai kota besar telah menggerakkan permintaan baru untuk layanan desain dan konstruksi interior kantor.
Sehingga, menurutnya, hal tersebut menjadi kesempatan besar bagi perseroan untuk mendorong pertumbuhan pendapatan pada semester II 2024.
"Dengan proyek-proyek baru dan renovasi ruang kantor, kami yakin kinerja perseroan akan semakin solid," ujar Richie.
Dengan tren tersebut, pihaknya optimistis perseroan akan mencatatkan peningkatan pemesanan desain interior untuk proyek ruang kantor dibandingkan semester I 2024.
Ia menjelaskan permintaan tinggi tersebut sejalan dengan laporan Indonesia Property Watch (IPW) yang menunjukkan bahwa kebutuhan ruang kantor di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung diproyeksikan akan tumbuh hingga 12 persen (yoy) pada akhir 2024.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor properti komersial di Indonesia tumbuh 8 persen (yoy) pada semester I 2024, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Richie menjelaskan kebutuhan perusahaan terhadap ruang kantor yang fungsional dan nyaman kembali meningkat seiring dengan pulihnya aktivitas bisnis di berbagai sektor.
"Perseroan melihat momentum ini sebagai peluang strategis untuk memperkuat portofolionya di bidang komersial, sekaligus merespons tren pasar dengan menawarkan solusi desain yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan era baru pasca pemilihan umum," ujar Richie.
Baca juga: Resmi IPO, Harta Djaya Karya raih Rp49,44 miliar untuk beli alat kerja
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024