Semarang (ANTARA News) - Konvoi kendaraan bermotor menyusuri sejumlah jalan protokol, Selasa, mewarnai pengumuman kelulusan SMA dan sederajat di Semarang.
Iring-iringan sepeda motor siswa-siswa SMA dan sederajat untuk merayakan kelulusan mereka ini antara lain terlihat di Jalan Pemuda, Jalan dr Cipto, Jalan Pahlawan, Jalan Sriwijaya, dan Simpanglima Semarang.
Hampir semua siswa yang berkonvoi kendaraan bermotor berkeliling Semarang mengenakan seragam sekolah yang telah dicorat-coret, bahkan beberapa di antara mereka tidak mengenakan helm.
Polisi yang telah bersiaga di sejumlah titik di kota Semarang langsung menertibkan siswa yang kedapatan tidak mengenakan helm dan yang berkendara tidak dilengkapi kelengkapan berlalu-lintas.
Sedangkan sebagian siswa lainnya tetap berkumpul di depan sekolahnya dan melakukan aksi corat-coret seragam seperti terjadi di SMK Negeri 5, SMK Negeri 4, dan SMK Negeri 8 Semarang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bunyamin mengaku sudah menginstruksikan seluruh sekolah di wilayahnya untuk tidak mengundang siswa-siswanya dalam pengumuman kelulusan.
"Tujuannya, sebagai antisipasi adanya euforia perayaan kelulusan yang dilakukan siswa, seperti corat-coret seragam, konvoi kendaraan bermotor, dan sebagainya yang dampaknya negatif," katanya.
Sekolah, kata dia, mengumumkan kelulusan lewat tiga cara, yakni menampilkan di laman internet sekolah, surat pos, atau pertemuan dengan mengundang orang tua siswa.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Semarang Kastri Wahyuni mengaku justru mengundang siswa ke sekolah sebelum pengumuman kelulusan dan melakukan berbagai kegiatan positif seperti bakti sosial.
"Di sekolah, kami ajak siswa lakukan bakti sosial. Tujuannya, ya agar siswa tidak keluyuran atau konvoi," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014