Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding mengaku mengkhawatirkan Partai Demokrat akan bergabung ke kubu Prabowo Subianto, menyusul Partai Golkar yang sebelumnya sudah menempuhnya.
Dia berharap, Tim Joko Widodo segera berkoordinasi, baik secara struktural maupun kultural, agar tidak kalah pada Pemilihan Presiden.
"Tentu hal itu tidak boleh dianggap enteng. Melihat struktur partai di Prabowo, maka Tim Jokowi harus menambah speed dan kerja keras seperti melakukan koordinasi tim, membagi tugas secara baik. Tugas struktural dan kultural harus jalan. Ada kekhawatiran terhadap tim Prabowo Subianto," kata Karding di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Kekhawatiran lain adalah ditunjuknya mantan Ketua MK Mahfud MD sebagai Ketua Tim Sukses Prabowo-Hatta Rajasa.
"Pasti ada pengaruh dengan Mahfud menjadi Timses Prabowo-Hatta. Tapi tidak signifikan," kata Wakil Ketua Badan Legislatif DPR RI itu, menunjuk suara Nadhlatul Ulama (NU).
"Bagaimanapun suara akan terpecah. Seharusnya Mahfud MD sebagai tokoh reformasi menjadi bagian dari Tim Jokowi," kata Karding.
Sedangkan Sekretaris Fraksi Partai Hanura Saleh Husin meminta birokrasi, inteligen dan kepala daerah netral pada Pilpres 9 Juli mendatang.
"Peran inteligen, institusi negara harus netral. Jangan sampai ada peran yang berpihak pada kelompok tertentu. Tim Jokowi perlu kerja keras untuk mengawal suara rakyat," kata dia.
Namun dia meyakini Jokowi-JK akan memenangkan pertarungan karena penentu adalah figur, bukan partai.
"Partai hanya sarana. Figur ini sangat menentukan," kata Saleh.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014