PLTGU Jawa-1 menjadi salah satu pilar transisi energi kebanggaan Pertamina maupun IndonesiaKarawang, Jawa Barat (ANTARA) - PT Pertamina menyampaikan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-1 Power di Karawang, Jawa Barat secara langsung membantu Indonesia mewujudkan nol emisi karbon (Net Zero Emissions/NZE), mengingat fasilitas itu memiliki kapasitas elektrifikasi terbesar di ASEAN, yakni 1.760 megawatt.
Adapun fasilitas elektrifikasi energi baru terbarukan (EBT) tersebut merupakan proyek konsorsium antara Pertamina New and Renewable Energy (Pertamina NRE), Marubeni, dan Sojitz yang telah beroperasi secara penuh sejak Maret.
"PLTGU Jawa-1 menjadi salah satu pilar transisi energi kebanggaan Pertamina maupun Indonesia, karena tidak saja kapasitasnya yang terbesar di Asia Tenggara, tapi juga teknologi canggih yang digunakannya memberikan banyak sekali kelebihan baik dari aspek operasional, finansial, dan lingkungan. Selain itu, sebagai salah satu proyek strategis nasional, PLTGU Jawa-1 akan sangat mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Corporate Secretary Pertamina NRE Dicky Septriadi di Karawang, Jawa Barat, Minggu.
Dicky menyampaikan, PLTGU Jawa-1 menghubungkan pembangkit listrik bertenaga gas uap dengan fasilitas penyimpanan sekaligus regasifikasi LNG yang berada di atas sebuah kapal terapung atau disebut juga Floating Storage Regasification Unit (FSRU) yang memiliki kapasitas regasifikasi 300 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) yang dipasok dari Tangguh, Papua.
Selain itu, teknologi single-shaft combined cycle gas turbine (CCGT) generasi terbaru membantu fasilitas elektrifikasi tersebut beroperasi lebih efisien dan menghemat biaya produksi listrik.
Dari sisi operasional, pembangkit ini juga memiliki teknologi black start capability yang memungkinkan untuk melakukan self start up, sehingga masa tunggu untuk proses sinkronisasi pada saat pemulihan apabila terjadi pemadaman listrik lebih cepat.
Lebih lanjut, General Manager PLTGU Jawa-1 Rudy Smith mengatakan bahwa fasilitas yang dioperasikan pihaknya memiliki peran strategis, mengingat lokasinya terletak di pusat beban jaringan listrik Jawa-Bali.
Hal ini mampu mengurangi potensi rugi hilang listrik pada saluran transmisi dalam proses pengiriman listrik untuk wilayah industri dan masyarakat, karena dapat dengan cepat memberikan pasokan elektrifikasi secara efisien ke grid jaringan yang berlokasi di Cibatu Baru, Bekasi.
Baca juga: Pertamina NRE targetkan kapasitas energi bersih 6 GW pada 2029
Baca juga: Penjualan kredit karbon Pertamina NRE capai 565 ribu ton CO2e
Baca juga: Pertamina NRE kembangkan energi terbarukan di Bangladesh lewat PLTS
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2024