Tantangan terberat

Sebagai atlet yang sudah lama berlatih panjat tebing sejak kecil, tentu pernah menghadapi tantangan terberat, termasuk Alma yang mengakui tantangannya yang paling berat justru diri sendiri.

Apa itu? Rasa malas. Terkadang, bungsu dari dua bersaudara itu merasa malas berlatih karena jenuh dan bosan. Namun, biasanya tak berlangsung lama.

Semuanya karena orang tua yang menjadi penyemangat di kala penat. Meski jauh ketika sedang bertanding atau karantina jelang kejuaraan, Alma selalu berkomunikasi dengan mereka.

"Ya, tiap hari pasti WA (WhatsApp), 'video call' sama orang tua. Mereka yang jadi penyemangat saya," kata sang pemilik zodiak Leo tersebut.
Atlet panjat tebing asal Jawa Timur Alma Ariella Tsany menunjukkan deretan medali yang diperolehnya di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024. (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Baca juga: Alma Ariella penasaran cicipi mie Aceh

Prestasi yang dicapai Alma ternyata diapresiasi Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Yenny Wahid, dengan bermunculannya atlet-atlet muda bertalenta.

Diakui putri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid itu, saat ini olahraga panjat tebing sedang banyak digemari ditandai dengan banyak berdirinya klub panjat tebing di daerah-daerah.

Alma adalah salah satu jebolan dari klub panjat tebing yang berhasil membelalak mata di PON Aceh-Sumut bahwa reputasi, pengalaman, dan usia bukan jaminan menjadi juara.

"Belum tentu juga atlet yang nasional kemudian jadi juara. Seperti di nomor "
'lead and boulder'. Ada atlet muda yang usianya baru 15 tahun. KTP saja belum punya, tapi sudah jadi juara," pujinya.

Bagi FPTI, Yenny melihatnya sebagai kebanggaan tersendiri. Sebab, mencari atlet di nomor "lead and boulder" memang tak mudah. Alma merupakan salah satu atlet muda bermental juara.

Tentu, perjalanan Alma masih panjang, asa untuk tampil sebagai jawara harus tetap terjaga. Semoga Alma kelak bisa membanggakan Indonesia di berbagai kancah lomba tingkat dunia.

Baca juga: Panjat tebing - Jatim jadi juara umum dengan tujuh emas

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024