Berbagai terobosan yang dilakukan tersebut tentunya akan berdampak pula pada pembinaan terhadap petinju muda. Menurut Komaruddin, dari 40 petinju yang masuk final PON 2024, banyak talenta muda berbakat yang muncul.

"Ini menjadi potensi besar untuk masa depan tinju Indonesia," kata Komaruddin.

Ia juga menegaskan hasil PON 2024 ini akan menjadi dasar seleksi untuk ajang internasional seperti SEA Games, ASEAN Games, hingga puncaknya di Olimpiade.

Tidak hanya soal regenerasi petinju, Komaruddin dan Boy Pohan juga sepakat akan pentingnya regenerasi wasit.

Saat ini, Indonesia memiliki beberapa wasit tinju berlisensi internasional. Selain Boy Pohan, sebelumnya ada Hermanto Ginting yang sudah mencapai lisensi bintang tiga. Namun, jumlah wasit dengan lisensi internasional masih sedikit.

Boy Pohan berharap lebih banyak wasit nasional yang berani mengambil tantangan untuk mendapatkan lisensi internasional.

PON 2024 memberikan harapan baru bagi olahraga tinju di Indonesia. Dengan penanganan yang lebih baik, standar pertandingan yang lebih transparan, serta pembinaan yang berkelanjutan untuk petinju dan wasit muda, tinju Indonesia diharapkan bisa meninggalkan citra negatif dan mulai dikenal sebagai olahraga yang menjunjung tinggi sportivitas.

Momentum positif ini harus terus dijaga dan dikembangkan. Jika semua pihak, dari atlet, wasit, hingga penyelenggara, terus berkomitmen untuk menjaga kualitas dan sportivitas, maka masa depan tinju Indonesia akan makin cerah, baik di kancah nasional maupun internasional.

Dengan langkah-langkah yang sudah diambil di PON 2024, kita layak optimistis tinju Indonesia bisa melangkah jauh, bukan hanya di level regional, tetapi juga di pentas dunia.

Kota Pematang Siantar menjadi bukti bahwa Tinju tak lagi dilihat sebagai cabang olahraga yang rusuh, tetapi sebagai olahraga yang penuh strategi, kekuatan, sportivitas, bahkan sarat pesan damai.

Copyright © ANTARA 2024