Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Jakarta (BEJ) saat ini tengah memeriksa para broker yang melakukan transaksi saham BNI Tbk., sehubungan melonjaknya harga saham BNI yang berujung pada disuspensinya (dihentikan sementara) perdagangan saham bank BUMN itu mulai Jumat (29/9). "BEJ saat ini masih melakukan pemeriksaaan broker terkait dengan transaksinya atas saham BNI," kata Dirut Bursa Efek Jakarta (BEJ), Erry Firmansyah, di Jakarta, Senin. Namun Erry belum bersedia menyebutkan nama-nama broker tersebut. Menurutnya, proses pemeriksaan ini menjadi alasan bagi BEJ untuk memperpanjang suspensi perdagangan saham BNI hingga pengumuman lebih lanjut. Dalam pengumuman akhir pekan lalu di Jakarta, Kadiv Pengawasan BEJ, Bambang Widodo, mengatakan BEJ memutuskan untuk memperpanjang suspensi saham BNI sampai dengan pengumuman lebih lanjut. Hal ini dilakukan setelah mempertimbangkan keterbukaan informasi dari manajemen PT Bank Negara Indonesia Tbk serta untuk memberikan waktu kepada para pelaku pasar dalam mempertimbangkan kembali dalam pengambilan keputusan investasinya. Namun, keputusan diperpanjangnya suspensi tidak disebutkan alasannya. Seperti diketahui, Bursa Efek Jakarta (BEJ) memutuskan menghentikan sementara perdagangan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) selama dua sesi perdagangan efek Jumat (29/9) akhir pekan lalu. Hal ini seiring dengan adanya kenaikan harga saham BBNI yang signifikan sekitar 77,24 persen dari Rp1.340 (11/9) menjadi Rp2.375 (28/9). Sebagian besar investor di pasar menilai kenaikan harga saham BNI ini dipicu oleh spekulasi pasar terhadap adanya rencana pemerintah yang akan mendivestasi sahamnya di BNI. Saat ini pemerintah memiliki 99,11 persen saham di BNI. Namun Sekretaris Perusahaan BNI, Intan Abdams, langsung menyatakan, bahwa BNI tidak mempunyai rencana aksi korporasi dalam tiga bulan mendatang. (*)
Copyright © ANTARA 2006