Info dari teman yang berhasil kabur, dia bilang pada jatuh ke kali habis itu enggak tahu lagi
Jakarta (ANTARA) -
Keluarga menyebutkan terduga korban mengambang berinisial MR yang ditemukan di Kali Bekasi sempat merayakan ulang tahun sebelum dikejar pihak Kepolisian.
 
"Ada temannya ulang tahun di Cikunir, terus ke pabrik semen dekat kali.  Tiba-tiba dikejar polisi," kata Dwi Septiani yang mengaku sebagai sepupu korban saat ditemui di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Minggu.

Baca juga: Penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi diduga karena tawuran
 
Dwi mengaku sebagai keluarga korban lantaran salah satu mayat memakai pakaian yang persis digunakan MR terakhir kalinya.
 
Kemudian, dia mengatakan mendapat informasi penemuan mayat dari teman korban yang berhasil kabur.
 
"Info dari teman yang berhasil kabur, dia bilang pada jatuh ke kali habis itu enggak tahu lagi," ujarnya.

Baca juga: Polisi dan BPBD evakuasi penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi
 
Sementara, keluarga terduga korban lainnya mengatakan korban AD sempat pamit keluar untuk bermain pada Sabtu (21/9) malam pukul 21.00 WIB.
 
"Malam Sabtu ya sekitar jam 21.00 WIB, dia udah biasa main, jadi kita enggak tahu mau ke mana," kata keluarga korban AD bernama Yanti.
 
Senada dengan keluarga korban lainnya, Yanti mengaku mendapat informasi dari teman-teman korban.
 
Dia mengaku khawatir AD belum pulang seharian, sehingga dia langsung mendatangi RS Polri untuk memastikan penemuan mayat tersebut.
 
Jika benar mayat itu AD, maka Yanti beserta keluarga akan membawa pulang jenazah untuk dimakamkan.
 
"Pulang, dimakamkan sekitar rumah. Kita mau nuntut, nuntut ke mana? Paling yang ngajaknya aja entar," tambahnya.

Baca juga: Polisi tangkap pelaku pembacokan saat tawuran di Cengkareng
 
Penemuan tujuh mayat di Kali Bekasi, tepatnya belakang Masjid Al Ikhlas Perumahan Pondok Gede Permai RT004/RW008, Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi diketahui saksi Minggu pagi pada pukul 06.00 WIB dan dilaporkan pukul 07.00 WIB.
 
Pihak Kepolisian menyebutkan penemuan tujuh mayat itu diduga karena tawuran.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024