Tokyo (ANTARA) - Keluarga Masyarakat Islam Indonesia (KMII) Jepang menggelar Indonesian Islamic Cultural Festival yang memadukan pertunjukan budaya Indonesia serta syiar Islam kepada masyarakat Jepang di Balai Indonesia, Tokyo, Minggu.

Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo Muhammad Al Aula dalam acara tersebut mengatakan kegiatan tersebut tidak hanya mengenalkan Islam tetapi juga memperkuat hubungan antarwarga.

“Kalau saya melihat ini tujuannya semakin mengenalkan Islam secara proper (layak) kepada masyarakat Jepang di Tokyo khususnya dan ini juga untuk memperkuat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang,” katanya.

Menurut dia, dampak positif dari acara-acara semacam itu sudah dirasakan, seperti keterlibatan pemerintah kota dan warga sekitar dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan WNI.

“Kalau sekarang dari pihak kelurahan dan pemerintah kota Meguro juga hadir untuk bersama-sama hadir di sini. Saya kira sudah menjadi variabel tentang bagaimana kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan efektif membangun hubungan antara kedua warga negara dari berbagai macam aspek, tidak hanya antara pemerintah tapi juga pemerintah masyarakat dan masyarakat dengan masyarakat,” katanya.

Acara tersebut diawali dengan pemaparan tentang dasar-dasar ilmu tauhid bersama ustaz warga Jepang Kyoichiro Sugimoto.

Ustaz Sugimoto juga memandu para warga Jepang ke Masjid Indonesia Tokyo dan mengajarkan tata cara salat bagi mereka yang tertarik.

Acara dilanjutkan dengan pertunjukan seni dan budaya Indonesia, yakni tari saman dan angklung oleh siswa-siswi Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).

Selain menampilkan sejumlah lagu daerah dan internasional, grup angklung tersebut juga mengajak seluruh peserta untuk memainkan alat musik tradisional itu bersama-sama.

Festival itu juga menghadirkan penampilan hadroh dari kelompok Al Ikhlas Kabukicho dan musisi Muslim asal negeri Sakura, Yusha, yang melantunkan salawat dan nasyid dalam bahasa Jepang.

Terdapat pula berbagai gerai, seperti henna art, kaligrafi Arab, photo booth serta pakaian Muslim bagi warga Jepang yang ingin mencobanya.

Kemuslimahan KMII juga membagikan hijab dan bros yang dibuat sendiri kepada peserta wanita warga Jepang.

Tak ketinggalan, mereka juga dapat mencicipi kuliner Indonesia, seperti bakso, nasi bakar dan aneka jajanan pasar secara cuma-cuma.

Baca juga: Pekerja Indonesia di Jepang demo masak kuliner nusantara
Baca juga: Dubes: Jak-Japan Matsuri cerminkan persahabatan rakyat RI-Jepang

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024