Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pengelola investasi, PT CIMB-Principal Asset Management (CPAM) memperkirakan indeks herga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali masuk dalam tren positif setelah adanya kepastian calon presiden.
"Pandangan kita cukup positif untuk pasar saham. Selama ini pasar terlihat menunggu kepastian politik. Dengan perkembangan tadi siang ini sudah ada dua pasangan calon presiden. Siapapun yang menang, pasar saham akan bullish," ujar Presiden Direktur PT CIMB Principal Asset Management Fajar R Hidayat, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kedua pasangan calon presiden itu cukup "market friendly" meski salah satu diantaranya paling menonjol di kalangan pelaku pasar.
"Setelah Juli tahun ini, siapapun yang menang dalam pemilu Presiden nanti, pasar saham akan naik. Target kita indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menembus level 5.375 poin," katanya.
Fajar R Hidayat memaparkan bahwa target itu sudah memertimbangkan kondisi global seperti di Amerika Serikat terkait ekspektasi kenaikan suku bunga yang tidak terjadi tahun ini.
Secara terpisah, Head of Operation and Business Development PT Panin Asset Management Rudiyanto memprediksi bahwa indeks BEI akan menyentuh level 5.200 poin pada tahun ini.
"Tahun pemilu akan mendorong indeks BEI meningkat. Secara historis, pemilu sebelumnya pada tahun 1999 indeks meningkat sekitar 70 persen, kemudian 2004 naik sekitar 44 persen, dan 2009 sekitar 86 persen," paparnya.
Kendati demikian, Rudiyanto mengatakan bahwa faktor fundamental dari perusahaan tercatat (emiten), dan perekonomian domestik maupun global akan kembali menjadi sentimen utama ke depannya.
"Faktor politik memang ada efeknya namun cenderung jangka pendek. Pada akhirnya faktor fundamental yang akan menopang indeks BEI ke depanya," ucapnya.
Sementara itu tercatat, IHSG BEI pada Senin (19/5) ditutup turun sebesar 16,58 poin atau 0,33 persen ke posisi 5.014,99.
(KR-ZMF/A029)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014