“Densus 88 menggandeng Pupuk Kujang untuk memberikan pelatihan budidaya tanaman. Pupuk Kujang dipilih karena dinilai berhasil menjalankan program pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian,” kata Sekretaris PT Pupuk Kujang Ade Cahya di Kabupaten Bandung, Minggu.
Ade menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru yang dapat dimanfaatkan oleh para mantan napiter bisa berkembang secara mandiri.
Menurut dia, selain dapat menambah keterampilan mantan napiter, program pelatihan ini juga sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
“Dalam program itu, Pupuk Kujang berperan memberikan pelatihan budidaya tanaman kepada 25 orang mantan napiter. Tidak hanya secara teori, pelatihan juga dilakukan langsung di lahan garapan petani kopi binaan Pupuk Kujang,” kata dia.
Vice President Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pupuk Kujang, Agung Gustiawan menyampaikan pelatihan yang diberikan meliputi pengembangan keterampilan pertanian dalam komoditas unggulan kopi Arabica Java Preanger.
“Modal utama yang diberikan kepada para mantan napiter adalah keterampilan yang mumpuni dan sarana pendukung untuk memulai usaha," kata Agung.
Agung menuturkan, para peserta diberikan keterampilan teknik budidaya kopi Arabica Java Preanger yang banyak dikembangkan di Gunung Malabar. Adapun pelatihan juga mencakup aspek dari hulu hingga hilir, termasuk teknik memanggang dan pengemasan kopi.
"Program ini tidak berhenti pada pelatihan saja. Setelah pelatihan, para peserta akan terus dipantau dan dibantu dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi di lapangan," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, diharapkan para mantan napiter dapat memanfaatkan potensi desa dan lahan yang disediakan oleh Perhutani untuk menjalankan pertanian secara berkelanjutan.
Baca juga: Pupuk Kujang lakukan sejumlah strategi untuk penurunan emisi karbon
Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024