Duta Besar Arab Saudi untuk Libya Mohammed Mahmud al-Ali kepada SPA mengatakan kerajaan tersebut juga menutup konsulatnya di negara Afrika Utara itu "karena keadaan serta keamanan saat ini".
Ia mengatakan semua diplomat di Libya diterbangkan keluar dari negara itu lewat keputusan yang dibuat "berkoordinasi dengan pihak Libya."
Kantor perwakilan tersebut akan dibuka dan para diplomat kembali "setelah situasi stabil di ibukota Libya," tambahnya.
"Kami berkomunikasi dengan pihak Libya terkait semua perkembangan," katanya.
Libya menghadapi serangkaian serangan terhadap para pemimpinnya serta diplomat-diplomat asing di negara Afrika Utara itu, tiga tahun setelah pemberontak yang didukung NATO mengakhiri masa kepemimpinan Moamer Kadhafi selama empat dasawarsa.
Keadaan memburuk menjadi kekacauan sejak Jumat ketika seorang jendral melancarkan serangan terhadap kelompok Islam di kota Benghazi yang merupakan pusat pemberontakan pada 2011.
Pada Minggu kelompok bersenjata menyerang parlemen di Tripoli serta sebuah pangkalan udara di timur negara tersebut.
Aljazair pada Jumat mengumumkan, telah menutup kedutaan besar dan kantor konsulatnya di Tripoli karena "ancaman nyata dan dekat" terhadap para diplomatnya.
Pemerintah pusat Libya berupaya mengembalikan kendalinya atas wilayah yang luas dan sebagian besar berupa padang pasir itu, yang sudah dikuasai persenjataan berat dan secara efektif dipimpin oleh milisi bekas pemberontak, demikian AFP.
(Uu.S022/B002)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014