menjadi sarana untuk mempersatukan dan memperkuat keimanan umat Muslim

Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar menghadirkan penampilan barzanji dalam empat bahasa: Arab, Bugis, Makassar, dan Indonesia pada Peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW 1446 Hijriah yang dirangkaikan dengan Gerakan Sholat Subuh Berjamaah (GSSB) di Anjungan Pantai Losari, Minggu.

Barzanji merupakan tradisi Bugis-Makassar dalam pembacaan syair-syair pujian dan kisah kehidupan Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini biasanya dibacakan dalam acara keagamaan atau adat, termasuk acara Maulid.

Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyampaikan barzanji empat bahasa sebagai simbol persatuan umat Muslim di Makassar, sekaligus menunjukkan kekayaan bahasa dan tradisi yang ada di Sulsel.

“Ini adalah wujud dari kecintaan kita kepada Nabi Muhammad SAW melalui bahasa-bahasa yang kita pahami sehari-hari. Ini juga sebagai Simbol Persatuan Umat di Makassar,” ujarnya.

Baca juga: Maulid Nabi, Ketua Baznas ajak umat berselawat kepada Nabi Muhammad
Baca juga: Wali Kota Medan sebut Maulid Nabi ini jadi pekan terakhir sebelum cuti

Lebih lanjut, Danny mengatakan peringatan Maulid Akbar ini adalah momentum untuk memperkuat tali persaudaraan umat dan meningkatkan nilai-nilai ketaatan kepada Allah SWT melalui teladan Nabi Muhammad SAW.

​​​​​​

"Maulid Akbar ini bukan hanya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi sarana untuk mempersatukan dan memperkuat keimanan umat Muslim Makassar," jelasnya.

Diketahui, pembacaan Barzanji dalam bahasa Arab dibawakan oleh Qari Haji Hasan Basri, mantan qari internasional yang pernah meraih juara di Mekah pada 1982. Sementara pembacaan dalam bahasa Bugis, oleh Ustaz Mardan.

Selanjutnya, Ustaz Kahar memimpin pembacaan Barzanji dalam bahasa Makassar dan Barzanji dalam bahasa Indonesia dibawakan oleh Ustaz Sholeh.

Baca juga: Daop Yogyakarta catat 100.166 penumpang KA selama libur Maulid Nabi
Baca juga: Warga Bangka Tengah arak-arakan ribuan telur peringati Maulid Nabi

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024