Yogyakarta (ANTARA News) - Matematika dan ilmu pengetahuan membutuhkan penelitian baru sehingga tidak ada kata berhenti melakukan penelitian dalam kehidupan akademik, kata Rektor Universitas Negeri Yogyakarta Rochmat Wahab.
"Hal itu didasari permintaan dan tantangan perubahan manusia dan kondisi ekologi," katanya pada "International Conference on Research, Implementation and Education of Mathematics and Sciences (ICRIEMS) 2014", di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, seorang matematikawan dan ilmuwan selalu bekerja untuk memperkaya teori, tetapi seorang guru matematika dan ilmu pengetahuan atau pendidik harus menemukan cara yang tepat bagaimana untuk mentransfer teori-teori baru kepada siswa.
"Untuk batas tertentu melakukan penelitian dalam matematika dan ilmu pengetahuan secara efektif kita tidak hanya menggunakan metodologi penelitian kuantitatif, tetapi juga menggunakan metodologi penelitian kualitatif, bahkan menggunakan keduanya bersama-sama," katanya.
Ia mengatakan beberapa orang berpendapat bahwa belajar sains dan matematika cukup sulit. Namun, ahli dalam matematika dan ilmu pendidikan dapat memodifikasi metode belajar dan mengajar berdasarkan kondisi siswa dan lingkungan di mana proses pembelajaran terjadi.
Ketua Panitia ICRIEMS 2014 Slamet Suyanto mengatakan kegiatan itu merupakan rangkaian kegiatan Dies Natalis Ke-50 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
"Kegiatan itu diikuti oleh 379 peserta termasuk para pejabat LPTK se-Indonesia dan guru. Selain itu kegiatan itu juga dihadiri tamu dari Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia," katanya.
(B015/H008)
Pewarta: Bambang S Hadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014