Istambul (ANTARA) - Sungai Danube meluap ke tingkat tertinggi baru di ibu kota Hongaria, Budapest, pada Sabtu (21/9) pagi, mencapai hingga 830 sentimeter menurut kantor berita nasional MTI.

Tingkat air mulai surut setelah memuncak sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat, dilaporkan akan menurun dua cm dalam dua hingga tiga jam berikutnya.

Banjir ini mencatatkan level tertinggi keempat yang pernah tercatat di kota tersebut, lebih tinggi beberapa sentimeter melampaui level air historis pada tahun 2010.

Perdana Menteri Viktor Orban menyampaikan keterangan kepada media, menyatakan tepi sungai Danube dapat dibuka kembali paling cepat pada pekan depan.

Namun, dia juga menyatakan penurunan tingkat air akan berlangsung lambat.

Ramalan dari otoritas pengelolaan air negara itu menunjukkan bahwa tingkat air dapat turun menjadi 620 sentimeter pada 25 September 2024.

Jika hal itu terjadi, lalu lintas di sepanjang tepi sungai mungkin dapat dibuka kembali, yang berpotensi mengurangi kemacetan di kota.

Banjir parah telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa pada awal pekan ini ketika sebagian wilayah Eropa Timur dan Tengah dilanda Badai Boris.

Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka di berbagai daerah di Austria, Republik Ceko, Hongaria, Rumania, dan Slovakia, sementara jumlah korban dilaporkan meningkat menjadi setidaknya 20 korban tewas, tujuh di Rumania, lima di masing-masing Polandia dan Austria, serta tiga di Republik Ceko.

Setelah melanda Austria, Republik Ceko, Polandia, dan Rumania, banjir diperkirakan akan mempengaruhi Slovakia dan Hongaria selanjutnya akibat sistem tekanan rendah dari utara Italia yang telah mengguyur hujan lebih banyak di wilayah tersebut.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Eropa Timur berjuang atasi banjir akibat Badai Boris
Baca juga: Topan Pulasan picu hujan lebat, Shanghai evakuasi ratusan ribu warga


Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024