TOKYO, 30 September (ANTARA/Kyodo JBN/AsiaNet) -- Perdana Menteri Shinzo Abe menyampaikan pidato kebijakan umum dalam sidang pleno Diet (DPR Jepang) pada tanggal 29 September 2006. Perdana Menteri Abe menyatakan dalam pidatonya, "Saya akan menjalankan pemerintahan atas nama seluruh rakyat - rakyat jelata yang hidup dari keringat pundak mereka, mencintai keluarganya, ingin memperbaiki komunitas dan kampung halamannya, serta yang ingin percaya pada masa depan Jepang. Saya berjanji bertekad sepenuhnya pada pemerintahan yang membolehkan setiap orang untuk mengambil bagian, yang membuka era baru, dan yang bertujuan membangun masyarakat yang terbuka untuk siapa saja dan memberi tiap individu peluang menghadapi tantangan." Perdana Menteri Abe menyimpulkan pidatonya dengan mengatakan, "Saya berharap bahwa seluruh rakyat Jepang yang ingin menghadapi tantangan bersama dalam pembangunan bangsa baru ini akan ikut mengambil bagian. Merupakan tanggung jawab politik untuk memastikan sebuah lingkungan di mana setiap orang dapat ikut serta tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kecacatan. Bersama dengan generasi yang telah ditempa dan lahir sebelum dan semasa perang, serta kaum muda yang ingin sekali berkontribusi pada rakyat dan negara, Saya akan tempatkan seluruh jiwa dan raga saya dalam menghadapi tantangan ini untuk menciptakan "sebuah negeri cantik, bernama Jepang," sebuah negara yang dikagumi dan dihormati oleh banyak orang di dunia, sebuah negara di mana generasi putra-putri kita memiliki keyakinan dan kebanggaan." Garis Besar dari pidato sebagai berikut: (Pembukaan) (Membangun Ekonomi Terbuka Penuh Semangat) -Penciptaan inovasi yang berkontribusi pada pertumbuhan -Mempromosikan Visi Gerbang Asia -Mempromosikan "Tantangan Terhadap Ukuran Bantuan" komprehensif (Menetapkan pelaksanaan Konsolidasi Fiskal dan Reformasi Administrasi) -Reformasi utuh pengeluaran dan penerimaan -Pemerintahan condong yang sederhana namun efisien (Merealisasikan Masyarakat Yang Sehat dan Aman) -Membangun sistim keamanan sosial gaya Jepang yang berkesinambungan -Masyarakat yang bersahabat dalam membesarkan anak (Membangun Kembali Pendidikan) -Pemberlakuan awal dari Rancangan Undang-undang mengenai Hukum Fundamental Pendidikan -Pendirian Lembaga Pembangunan Kembali Pendidikan (Peralihan ke Diplomasi Proaktif) -Demonstrasi "Aliansi Jepang-Amerika Serikat untuk Asia dan Dunia" -Mempromosikan diplomasi yang akan berkontribusi secara aktif untuk mendukung solidaritas di Asia -Mereorganisasi dan memperkuat fungsi markas besar Kantor Perdana Menteri -Meningkatkan sejumlah fungsi kumpulan intelijen -Kerangka yang memastikan komunikasi konstan antara Kantor Perdana Menteri dan Gedung Putih -Memperkuat jalinan saling percaya dengan sejumlah negara tetangga penting seperti Republik Rakyat China, Republik Korea Selatan dan Rusia -Meningkatkan ukuran menyeluruh berkaitan dengan isu penculikan -Mempromosikan kerjasama dengan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) -Melakukan sejumlah dialog strategis pada tingkat pimpinan dengan sejumlah negara yang mau berbagi nilai-nilai fundamental seperti Australia dan India -Bantuan dalam rekonstruksi Irak -Pencegahan dan pemusnahan terorisme dan kejahatan terorganisir internasional (Kesimpulan) Sumber: Sekretariat Kabinet, Pemerintah Jepang Untuk informasi lebih lanjut:www.kantei.go.jp/foreign/index-e.html Kontak: Kantor Hubungan Masyarakat Kabinet, Sekretariat Kabinet, Pemerintah Jepang Faks: +81-3-3592-0179 (T.AD001/B/W001/W001) 02-10-2006 10:30:20

Copyright © ANTARA 2006