harus bisa memikat hati rakyat, setelah itu baru kami akan berbicara lebih lanjut"

Jakarta (ANTARA News) - Sekjen PKB Imam Nahrawi menegaskan partai-partai koalisi pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengaku belum membahas pembagian kekuasaan dalam rencana susunan kabinet, sebaliknya fokus untuk memenangkan pasangan ini.

"Kami belum membicarakan siapa dapat kompensasi apa di koalisi ini. Fokus kami adalah bagaimana memenangkan pasangan Jokowi-JK ini, harus bisa memikat hati rakyat, setelah itu baru kami akan berbicara lebih lanjut," kata Imam usai mengantarkan pendaftaran bakal pasangan calon ke Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan bahwa Senin malam lalu berlangsung pertemuan antara para ketua umum partai pengusung di kediaman dinas Gubernur DKI Jakarta itu.

Dalam pertemuan tersebut, katanya, semua partai sepakat mengusung mantan wakil presiden Jusuf Kalla sebagai pendamping Jokowi pada Pilpres 2014.

Sementara itu Sekjen Partai Hanura Dossy Iskandar menjelaskan keputusan memilih Jusuf Kalla sebagai pasangan Jokowi telah mewakili aspirasi keempat parpol yang tergabung dalam koalisi. "Ini sudah dimusyawarahkan bersama dan diseleksi dari beberapa nama," kata Dossy.

Pasangan Jokowi-JK resmi mendaftarkan diri ke KPU Pusat sebagai pasangan calon peserta Pilpres 2014, dengan didukung perolehan suara Pemilu Legislatif dari PDIP, Partai Nasdem, PKB dan Hanura.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP Puan Maharani berharap pasangan tersebut memenangi hati rakyat Indonesia sehingga menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019.

"Semoga pasangan calon presiden dan wakil presiden kami ini amanah, bersih dan berkomitmen kepada rakyat Indonesia," kata Puan.

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014