"Kunjungan kerja dan verifikasi lapangan ini merupakan salah satu wujud tugas dan fungsi BPH Migas untuk melakukan pengaturan, pengawasan, dan verifikasi terhadap kelancaran dan ketepatan pelaksanaan pendistribusian BBM subsidi. Kami melakukan monitoring terkait kuota BBM subsidi ASDP dan realisasinya, di mana ASDP merupakan salah satu konsumen pengguna," ungkap Kepala BPH Migas Erika Retnowati di sela kunjungan kerja ke Pelabuhan Kamal, Bangkalan, dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jatim, Kamis (19/9), sebagaimana dikutip melalui keterangannya di Jakarta, Sabtu.
Dalam kegiatan tersebut, BPH Migas mendapatkan paparan mengenai proses bisnis mulai dari pemesanan BBM subsidi ke badan usaha penugasan, hingga penyalurannya ke kapal laut.
"Pemahaman terhadap proses bisnis kapal-kapal yang menggunakan BBM subsidi ini sangat penting dan menjadi evaluasi kami nantinya, terutama area-area terkait BBM subsidi yang perlu mendapatkan perhatian agar dapat memperbaiki kinerja pemanfaatan untuk tahun 2024, serta meningkatkan akurasi perencanaan kuota BBM subsidi tahun 2025," paparnya.
Pada kesempatan tersebut, Erika juga menyampaikan upaya pemerintah meningkatkan kualitas lingkungan dan memenuhi standar emisi yang lebih ketat, lewat penerapan BBM rendah sulfur, yang diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. Perubahan itu memerlukan kesiapan dari semua pihak, termasuk ASDP.
Baca juga: BPH Migas berkomitmen percepat penyelesaian aduan masyarakat
"ASDP perlu mempersiapkan diri dengan baik jika penerapan BBM low sulfur ini diimplementasikan untuk semua sektor pengguna. Ini termasuk melakukan penyesuaian pada mesin dan peralatan yang digunakan, serta memastikan bahwa seluruh operasional dapat berjalan lancar tanpa hambatan berarti. Ini memerlukan kolaborasi yang baik dengan badan usaha penugasan, serta pemangku kepentingan lainnya," katanya.
Anggota Komite BPH Migas Abdul Halim menambahkan monitoring terhadap penyaluran BBM subsidi untuk kapal-kapal ASDP merupakan salah satu bukti pengawasan yang dilakukan BPH Migas agar BBM subsidi tepat sasaran, tepat volume, dan tepat guna.
"Dalam kunjungan kerja ini, kami menyaksikan secara langsung penyaluran BBM subsidi ke kapal penyeberangan dan penumpang sebagai konsumen pengguna. Kami memastikan bahwa BBM yang dikirim dari badan usaha penugasan sama dengan yang disalurkan. Kita cocokkan semuanya sebelum ada pembongkaran dan diketahui alur pendistribusian BBM subsidi ini sudah sesuai peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Halim juga menggarisbawahi perlunya dibangun suatu sistem yang terintegrasi untuk memastikan penyaluran BBM subsidi oleh ASDP ini tepat sasaran, dapat dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Komersial dan Pelayanan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Kusnadi C Wijaya mengapresiasi masukan-masukan yang disampaikan BPH Migas dan siap berkolaborasi agar distribusi BBM subsidi tepat sasaran.
"Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini yang merupakan bagian dari monitoring implementasi dari realisasi penggunaan BBM subsidi di ASDP. Kami banyak mendapatkan banyak masukan dan tentunya jadi introspeksi ke depan," katanya.
Baca juga: BPH Migas dan Pemda Sumut finalisasi kerja sama pengawasan BBM
Salah satu masukan adalah sistem digitalisasi penyaluran BBM subsidi agar dapat dimonitoring bersama oleh BPH Migas, ASDP, dan badan usaha penugasan.
"Kami sangat mendukung rencana-rencana seperti itu dan siap untuk berkolaborasi," sebutnya.
ASDP memiliki 27 cabang di seluruh Indonesia, serta 318 lintasan yang terdiri atas 109 lintasan komersial dan 209 lintasan perintis. BUMN itu juga memiliki 220 kapal roro, 37 pelabuhan dan 53 tempat pengisian BBM.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief, Harya Adityawarman, Iwan Prasetya Adhi, Saleh Abdurrahman, Wahyudi Anas, serta Yapit Sapta Putra.
Selain itu, hadir juga VP Operasional PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Lutfi Pratama, EGM Jatimbalinus PT Pertamina Patra Niaga Aji Anom Purwasakti, dan Manager Corporate Sales Jatimbalinus Pande Andi Made Suryawan.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024