Besarnya persentase anggaran pendidikan dari PDB tidak terlalu berpengaruh kuat pada kualitas talenta SDM suatu negara
Jakarta (ANTARA) - International Institute for Management Development (IMD) menyatakan tingkat daya saing keahlian sumber daya manusia (SDM) Indonesia berada di posisi ketiga ASEAN, mengungguli Thailand dan Filipina.

Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) Arturo Bris dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan survei itu dilakukan berdasarkan tingkat kemampuan dan keahlian tenaga kerja di suatu negara untuk mengisi lowongan pekerjaan baru, dan cara suatu bisnis bisa mengembangkan keterampilan karyawan yang ada.
 
"Beberapa negara memiliki sistem pendidikan yang sangat baik, tetapi gagal mempersiapkan SDM mereka dan menarik talenta (asing) yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja,” katanya.
 
Menurut dia, apabila diklasifikasikan dalam skala dunia, peringkat daya saing SDM Indonesia pada 2024 berada di posisi ke-46 dari 67 negara yang disurvei, dengan menggabungkan 31 data statistik dan respons survei yang dikelompokkan dalam tiga indikator, yakni tingkat investasi dan pengembangan talenta, kesiapan SDM, dan kemampuan suatu negara untuk menarik talenta asing.
 
Lebih lanjut, ia mengatakan guna meningkatkan daya saing SDM di Indonesia, setidaknya ada dua hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah.

Pertama, dari segi tingkat kesiapan tenaga kerja, Indonesia masih perlu meningkatkan jumlah mahasiswa asing yang masuk, serta meningkatkan skor Program Penilaian Pelajar Internasional (PISA).
 
PISA adalah penilaian untuk mengevaluasi sistem pendidikan suatu negara yang mengukur kemampuan murid sekolah berusia 15 tahun di bidang matematika, sains, dan membaca.
 
Kedua, dari segi investasi dan pengembangan pendidikan di Indonesia yang cenderung stagnan, itu karena total anggaran pendidikan tiap siswa masih kurang, serta total anggaran pendidikan Indonesia yang rendah, sehingga hal tersebut perlu diperhatikan.
 
Meski demikian, Bris berpendapat besarnya persentase anggaran pendidikan dari PDB tidak terlalu berpengaruh kuat pada kualitas talenta SDM suatu negara.
 
Menurutnya, indikator yang lebih kuat pengaruhnya pada kualitas talenta SDM di antaranya anggaran pendidikan per siswa, jumlah siswa dalam satu kelas, dan gaji guru.
 
"Jadi, faktor yang mempengaruhi bukan soal seberapa besar angka anggaran yang diberikan, tapi seberapa baik mengelolanya," kata Bris.

Baca juga: Menkominfo: Daya saing digital RI naik bukti transformasi sukses
Baca juga: Peringkat daya saing SDM Indonesia melejit ke posisi 47 dunia

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024