Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan komitmen organisasinya untuk membangun sepak bola putri Indonesia mulai dari liga hingga tim nasional yang tidak pernah membeda-bedakan dengan sektor putra.
"Kami tidak pernah membeda-bedakan komitmen dalam membangun sepak bola perempuan," ujar Erick di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu.
Erick melanjutkan, salah satu bentuk komitmen pihaknya untuk timnas putri memberikan fasilitas dan program terbaik untuk skuad berjuluk "Garuda Pertiwi" itu.
Sebagai gambaran, dia menambahkan, PSSI sudah menggelontorkan dana sebesar Rp36 miliar untuk aktivitas timnas putri di semua kelompok umur termasuk pemusatan latihan, pertandingan uji coba dan keikutsertaan di berbagai turnamen internasional.
"Mencari dana sedemikian besar bukanlah hal mudah. Namun itu bagian dari komitmen kami. Kami meyakinkan pihak pemerintah dan swasta untuk memberikan kepercayaan kepada timnas putri," kata Erick.
Baca juga: PSSI: Timnas putri dijadwalkan TC di Jepang dan hadapi timnas Belanda
Pria yang juga Menteri BUMN itu menegaskan, untuk timnas putri, PSSI memberikan dukungan penuh demi target lolos ke Piala Dunia Putri 2037.
Pada tahun 2024, misalnya, timnas putri yang kini dilatih juru taktik asal Jepang Satoru Mochizuki akan menjalani pemusatan latihan di Jepang pada September-Oktober, melawan timnas putri Belanda di Belanda pada 25 Oktober dan menghadapi timnas U-20 putri Yordania di Yordania pada akhir Oktober.
Dengan semua persiapan itu, timnas putri akan berlaga di Piala AFF Putri 2024 pada 23 November-5 Desember di Laos. Kemudian, pada tahun 2025, timnas putri akan menjalani kualifikasi Piala Dunia Putri 2027 zona Asia.
"Namanya berharap, siapa tahu kita bisa 'terpeleset' malah lolos ke Piala Dunia Putri 2027," tutur Erick.
Baca juga: PSSI targetkan Estella dan Noa perkuat timnas putri pada November
Masih untuk timnas putri, sama untuk timnas putra, Erick memastikan PSSI berupaya untuk menaturalisasi pemain dari luar negeri demi memperkuat skuad "Garuda Pertiwi" termasuk dalam mengejar kelolosan ke Piala Dunia Putri U-17 2025 dan Piala Dunia Putri U-20 2026.
Akan tetapi, dia mengisyaratkan proses naturalisasi tersebut akan fokus dilakukan setelah transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Terkait hal itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Vivin Cahyani Sungkono menyatakan bahwa PSSI tengah menanti proses naturalisasi bek Noa Leatomu, penyerang Etella dan kiper Talia Grossman. Selain itu, ada satu pemain lagi yang tengah dipantau yakni Nikita Tromp.
"Nikita Tromp sudah oke, tetapi kami merasa perlu satu kesempatan lagi untuk meyakinkan pelatih Satoru Mochizuki agar dia mendapatkan rekomendasi bergabung ke timnas Indonesia," tutur Vivin.
Sementara untuk Liga 1 Putri, Erick Thohir menargetkan kompetisi itu ditargetkannya dapat bergulir mulai tahun 2026. Dia menyebut, PSSI sudah membentuk tim untuk mempersiapkan liga tersebut.
"Kalau semua sudah matang, kami akan mempresentasikannya secara internal di tengah Komite Eksekutif PSSI dan setelah itu keputusan resmi terkait hal itu akan diambil di kongres tahun 2025," tutur Erick.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024
cek disini >> https://heylink.me/komslot.id