Brabham yang merupakan pebalap, insinyur handal, dan pengusaha sukses, meraih gelar juara lomba F1 pada 1959 dan 1960 bersama tim Cooper Racing, sebelum memenangi gelar ketiga pada 1966 atas nama Brabham.
Ia meninggal di kampung halamannya di Gold Coast, Australia.
"Rasanya amat sedih bagi kami semua," kata anaknya paling muda, David, yang juga membalap di ajang F1, melalui pernyataannya.
"Ayah saya meninggal dengan tenang di rumah dalam usia 88 tahun pagi ini. Perjalanan hidupnya amat berkesan. Ia meraih mimpinya dengan mengesankan melebihi orang lain dan ia meninggalkan semuanya di dunia ini dalam ketenangan," katanya.
Mantan Mekanik Angkatan Udara Australia (Royal Australian Air Force) itu mengawali karirnya membalap pada jenis "dirt" (sepeda motor dengan boncengan) di Australia pada 1948, sebelum pindah ke Inggris untuk melanjutkan karirnya pada tahun 1950-an.
"Di lintasan ia merupakan lawan tangguh dari pebalap tangguh dan saya kagum kepadanya," kata Stirling Moss, salah satu saingan terberatnya di Inggris, seperti dituturkan dalam "The Jack Brabham Story" pada 2004.
"Lawannya pasti selalu mengingat Jack karena kehebatannya di lintasan dan jika membalap selalu seperti tenggelam dalam kokpitnya. Tapi ia selalu seperti menyiram kita dengan batu kerikil dan pasir setiap kali kita berada di sisinya," katanya.
"Anda bisa mengeluarkan pebalap Australia itu dari lintasan balap dirt tapi Anda tidak bisa memisahkan lintasan dengan orang Australia itu. Karakter Jack yang paling hebat adalah ia benar-benar berjiwa olahragawan. Ia memiliki jiwa olahragawan sejati," katanya.
Pada awal 1960-an, Brabham mendirikan perusahaan bersama temannya di Australia, Ron Tauranac, untuk membangun sendiri kendaraannya, salah satunya saat ia meraih gelar juara F1 pada 1966 ketika ia berusia 40 tahun.
Pebalap F1 pertama Australia, Brabham, yang sudah membalap sebanyak 126 kali, berada pada posisi pole 13 kali dan menang dalam 14 perlombaan.
Kemenangannya terakhir pada 1970 di Afrika Selatan Grand Prix, sebelum ia menyatakan pensiun.
Puteranya, Geoff, Gary dan David juga berkecimpung dalam bidang otomotif sedangkan nama tim Brabham masih terus bergema di ajang lomba F1 hingga awal tahun 1990-an.
"Kata legenda selalu disebutkan di depan namanya tapi terkadang selalu dibesar-besarkan dalam status mereka. Tapi yang pasti, Sir Jack Brabham adalah contoh kehebatan dan sifat jiwa olahragawan sejati," kata bos tim McLaren, Ron Dennis, yang bekerja di tim Cooper dan Brabham pada tahun 1960-an, dalam pernyataannya.
"Pebalap juara Formula Satu tiga kali itu, tetap menjadi pebalap pertama yang memenangi kejuaraan itu dengan menggunakan mobil dengan namanya sendiri --hal amat unik yang mungkin tidak lagi akan terjadi," katanya.
(Uu.SYS/A/A008/A/C003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014