Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Athena merayakan 75 tahun hubungan persahabatan Indonesia dengan Yunani melalui pameran seni kontemporer kolaborasi antara seniman muda kedua negara.

Ajang pertukaran ide kreatif ini tidak hanya menyoroti keterikatan mendalam antara kedua negara, tetapi juga menampilkan dialog budaya dinamis yang terus berkembang melalui seni, kata KBRI Athena dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Hasil dari dialog lintas budaya ini akan dipamerkan dalam pameran seni spesial yang berlangsung pada 1-3 Oktober 2024 di Michael Cacoyannis Foundation, Athena.

Selain lukisan kontemporer, pameran yang berlangsung setiap malam sejak pukul 18:00 waktu setempat dan terbuka untuk umum ini
juga akan menampilkan karya dari Balinese Traditional Wooden Art on the Hellenes Olive Tree.

Karya seni ini merupakan hasil kolaborasi khusus antara KBRI Athena dan dua seniman Bali dari Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, I Made Nyoman Sumantra dan I Made Nyoman Suparta. Ajang ini mendapatkan dukungan dari Athens School of Fine Arts (ASFA) dan Theon Sensor S.A.

Dua seniman kontemporer asal Yunani, Caroline de Souza dan Pavlina Bechrakis, juga akan berkontribusi dalam kolaborasi ini. Keduanya dikenal karena gaya artistik yang unik dan pengalaman dalam inisiatif pertukaran budaya.

Berkaitan dengan acara ini, Duta Besar Indonesia untuk Yunani Bebeb A.K. Nugraha Djunjunan menekankan pentingnya kolaborasi ini sebagai medium untuk mengekspresikan budaya kontemporer Indonesia yang kaya, beragam, dan terus berkembang.

"Kolaborasi ini juga mencerminkan persahabatan mendalam yang telah tumbuh selama 75 tahun antara Indonesia dan Yunani. Kami berharap kolaborasi ini akan menginspirasi hubungan budaya yang langgeng dan memperkuat pemahaman yang lebih mendalam antara masyarakat kedua negara," katanya.

Bebeb mengatakan peluncuran karya seni kolaboratif tersebut merupakan hadiah istimewa dari masyarakat Indonesia kepada masyarakat Yunani sebagai lambang persahabatan abadi antara Indonesia dan Yunani.

Sementara itu, seniman muda kontemporer Indonesia Naufal Abshar yang terlibat dalam pameran seni tersebut mengungkapkan bahwa kolaborasi memadukan ekspresi kontemporer yang dinamis dari seniman Indonesia dan Yunani, menjembatani jarak geografis untuk mengeksplorasi tema-tema, serta dialog budaya bersama.
Pameran seni kontemporer kolaborasi Indonesia-Yunani akan menghadirkan seniman muda kedua negara yaitu Naufal Abshar (Indonesia), Caroline de Souza dan Pavlina Bechrakis (Yunani). (ANTARA/HO/Pensosbud KBRI Athena)
"Dengan menyatukan visi kreatif, kami berharap dapat menggugah pemikiran, menginspirasi kreativitas, dan menantang persepsi tentang batas-batas budaya. Ini adalah kesempatan untuk melibatkan audiens global dan memperlihatkan keindahan dialog artistik yang melampaui batas benua dan lintas generasi," ujar Naufal.

Naufal sendiri telah memamerkan karyanya di berbagai pameran bergengsi di seluruh dunia. Pendekatan inovatif Naufal telah membuatnya diakui sebagai salah satu seniman muda Indonesia yang paling dikenal karena kemampuannya memadukan humor dan tema-tema yang menggugah pemikiran dalam karyanya.

Baca juga: Wapres bahas penguatan hubungan bilateral RI dan Yunani
Baca juga: Wapres Ma’ruf ajak Yunani perkuat toleransi beragama di dunia



 

Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024