Palu (ANTARA News) - Kelompok orang-orang mengenakan penutup kepala ala "Ninja" dilaporkan mulai beroperasi di pedalaman Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan melakukan penghadangan terhadap kendaraan yang melewati ruas jalan Trans-Sulawesi setempat. Sumber ANTARA News di Poso, Minggu malam, mengatakan cara kerja kelompok Ninja tersebut terbilang rapi, antara lain baru diketahui keberadaannya dan keluar dari "sarang" ketika mendengar ada kendaraan angkutan darat yang segera lewat di jalanan. "Jika yang lewat kendaraan pengangkut pasukan keamanan mereka segera bersembunyi, namun sebaliknya baru melakukan penghadangan bila menemukan kendaraan ditumpangi warga sipil," tuturnya. Masih, menurut sumber yang aparat keamanan ini, wilayah operasi kelompok-kelompok Ninja tersebut antara lain jalan Trans-Sulawesi di kecamatan Pamona Utara dan Pamona Timur. "Aparat Polri dan TNI kesulitan mendeteksi gerakan kelompok-kelompok ini, sebab mereka beroperasi secara insidentil," kata dia. Tak diketahui secara pasti tujuan penghadangan tersebut, namun dikabarkan kendaraan dan penumpangnya yang sempat dicegat Kelompok Ninja dialihkan ke jalur lain guna menjalani interogasi. Ebiet, seorang pekerja di perusahaan distribusi gas elpiji di Palu, menuturkan beberapa hari lalu ia beserta tiga rekan lainnya sempat "disandera" Kelompok Ninja saat truk pengangkut tabung gas yang mereka tumpangi dari arah Makassar tujuan Palu meliwati Tentena, ibukota Kecamatan Pamona Utara. "Yang melakukan penyanderaan ada sekitar 10 orang mengenakan penutup kepala, lalu kami semua diarahkan menuju ke sebuah gereja," tuturnya. Korban yang sempat disandera selama dua hari dan diancam dibunuh itu mengaku baru berhasil dilepaskan dari penyekapan, setelah Dony, temannya yang sopir truk dan kebetulan beragama Nasrani, menyatakan kalau mereka seiman dengan penyandera. Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Drs M. Kilat dan Kapolres Poso AKBP Drs Rudi Sufahriadi ketika dikonfirmasi secara terpisah melalui telepon selularnya sulit dihubungi. Ketika pecah konflik horizontal di wilayah Poso tahun 2000 dan 2001, kelompok-kelompok Ninja yang diindentifikasi penganut ajaran agama garis keras ini marak berlangsung dan kegiatan mereka umumnya melakukan penculikan terhadap warga sipil serta menghadang kendaraan di jalanan. Korban hilang dan tewas akibat gerakan "di bawah tanah" ini tak terhitung jumlahnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006