Masyarakat pun direkomendasikan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dengan selalu memakai masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udaraJakarta (ANTARA) - Kota Jakarta kembali menjadi kota dengan kualitas udara peringkat ketiga terburuk di dunia pada Sabtu pagi.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, Indeks Kualitas Udara/ Air Quality Index (AQI) di Jakarta berada di angka 169 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan partikel halus atau Particulate Matter (PM) 2,5 di angka 81.1 mikrogram per meter kubik.
Baca juga: Integrasi data dan sumber emisi diminta jadi dasar atasi polusi udara
Konsentrasi tersebut setara 16.2 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Indeks kualitas udara tersebut membuat Jakarta menduduki kota dengan kualitas udara ketiga terburuk di dunia.
Pada peringkat pertama, kota dengan kualitas udara terburuk dunia, yakni Lahore, Pakistan dengan indeks kualitas udara di angka 187, kemudian Kota Kampala, Uganda pada peringkat kedua dengan indeks 172.
Baca juga: Begini pesan Heru Budi untuk penjabat gubernur selanjutnya
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara dengan kategori tidak sehat, yakni Palmerah, Kuningan, Kemayoran, Slipi, Grogol dan Jeruk Purut
Masyarakat pun direkomendasikan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan dengan selalu memakai masker saat di luar ruangan, menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor, serta menyalakan penyaring udara.
Baca juga: Ridwan Kamil siapkan solusi atasi banjir hingga polusi udara Jakarta
Sebelumnya pada Jumat, Jakarta juga menduduki nomor tiga sebagai kota dengan udara terburuk di dunia dengan AQI berada pada level 142 atau masuk dalam kategori tidak sehat.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024