Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa masih ada catatan sebagai evaluasi yang harus dilakukan pemerintah terkait penanganan korban gempa 5 magnitudo di Kabupaten Bandung dan Garut dan antisipasi bencana lainnya.

Bey saat ditemui di Gedung Sate Bandung, Jumat, mengatakan dari hasil peninjauannya di lokasi terdampak gempa baik di Kabupaten Bandung dan Garut, salah satu yang harus menjadi perhatian adalah usaha pemerintah dalam mencegah adanya korban jiwa, lewat sosialisasi kala menghadapi bencana dan persiapan peralatan darurat pascabencana.

Pasalnya, di lapangan dia menemukan ada siswa di Kabupaten Bandung yang selamat tanpa luka, berbeda dengan teman-teman dan gurunya.

Ketika ditelusuri, dia menceritakan bahwa saat gempa terjadi, siswa yang dimaksud memilih berlindung di bawah meja, dan tidak ikut berlarian panik seperti teman dan gurunya yang akibatnya banyak yang terjatuh, beberapanya tertimpa genting atau material lainnya hingga mengalami luka-luka.

"Ketika siswa itu ditanya tahu dari mana (cara seperti itu), dia jawab tahu dari Youtube. (Seharusnya) ini tanggung jawab kami, (karenanya) sosialisasi akan lebih gencar lagi," ujar Bey.

Baca juga: BNPB biayai sewa hunian sementara bagi korban terdampak gempa Bandung

Kemudian, persiapan darurat pasca bencana, dinilai Bey, juga harus dilakukan, supaya bisa langsung membantu menangani para korban terdampak bencana. Salah satunya mengenai tenda darurat, yang sudah harus disiapkan minimal di tiap kecamatan.

"Saya pikir harus punya tiap kecamatan, karena kita rawan gempa. Jangan kumaha ngke (gimana nanti), tapi ngke kumaha (nanti gimana)," ucapnya.

Sementara mengenai perbaikan kerusakan dan biaya sewa bagi masyarakat yang rumahnya rusak akibat gempa, yang mengguncang pada 18 September 2024, dia mengatakan hal ini tengah diasesmen oleh BNPB.

Di mana sesuai regulasi, rumah rusak ringan akan mendapatkan bantuan Rp15 juta, rusak sedang Rp30 juta dan rusak berat Rp60 juta.

Selama masa perbaikan ini, masyarakat terdampak kata dia juga akan menerima kompensasi sebesar Rp500 ribu untuk biaya sewa tempat tinggal sementara selama enam bulan.

"Jadi kalau tinggal di saudara, itu jadi uang pengganti. Jangan membebani," ucapnya.

Pada bencana ini, Pemprov Jabar kata dia melalui instansi terkait seperti BPBD dan Dinas Sosial telah menggelontorkan bantuan berupa tenda, toilet portable dan makanan agar korban tidak terlantar.

Baca juga: Kemensos beri layanan psikososial bagi anak penyintas gempa di Bandung

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024