Di gim kedua, kemenangannya hampir diambil Ubaid yang meraih delapan poin beruntun. Pebulu tangkis asal Sampang, Madura, itu mendekat 18-19 setelah tertinggal sangat jauh 10-19.
Di gim kedua ini pula Richie beberapa kali duduk di lapangan untuk meminta perawatan pada medis. Namun, ia terus bangkit: perjuangannya untuk membahagiakan mamanya belum selesai.
Pada skor 19-18, Ubaid mengajak Richie bermain netting. Sayangnya, Richie sudah mengetahui siasat permainan Ubaid. Ia pun mengambil kesempatan itu. Game poin 20-18 untuk Richie sebelum akhirnya smash kerasnya membuatnya mengambil gim kedua dengan skor 21-18.
Di gim penentuan, Richie melihat Ubaid sudah habis dan ia pun tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menaklukkan rekannya itu dengan 21-10.
“Tadi set pertama kena tekanan kan dari sana mungkin set kedua nggak bisa balik tanpa dukungan dari mereka,” kata pebulu tangkis yang mengidolai Kunlavut Vitidsarn itu.
Ketangguhan Richie di final diakui oleh Ubaid yang setahun lebih tua. "Richie hari ini cukup kuat dan rapat, lagi bagus dia”.
Ini merupakan medali emas kedua Richie di PON 2024 setelah sebelumnya ia turut menyumbang emas untuk Jateng pada nomor bulu tangkis beregu putra.
Mamanya sangat berjasa karena sore itu, tenaganya menjadi berlipat ganda.
“Aku masih ada sampai di sini,
Melihatmu kuat setengah mati,
Seperti detak jantung yang bertaut,
Nyawaku nyala kar'na denganmu”.
Baca juga: Richie menangkan duel "All Jateng Final" tunggal putra bulu tangkis
Selanjutnya: Menuju WJC 2024
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024