Caraku marah, caraku tersenyum,
Seperti detak jantung yang bertaut,
Nyawaku nyala kar'na denganmu”.
Lagu milik Nadin Amizah berjudul Bertaut itu, menggambarkan kekuatan besar yang didapatkan tunggal putra Jawa Tengah (Jateng) Richie Duta Ricardo dari seorang ibu saat meraih medali emas bulu tangkis nomor tunggal putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di GOR PBSI Sumut, Deli Serdang, Kamis (19/9).
Bermain melawan rekan sendiri yang merupakan unggulan pertama, juga baru menjuarai Indonesia Masters Super 100, Zaki Ubaidillah, di atas kertas Richie kalah.
Kekalahan dari Ubaid di Sirkuit Nasional (Sirnas) Premier 2023 dengan skor 13-21, 17-21 juga menambah catatan buruk Richie di hadapan Ubaid. Richie sendiri di PON 2024 menyandang status unggulan keempat.
Namun, semua statistik itu berubah. Kehadiran ibu Richie, Susy Chen yang akrab ia panggil mama, mengubah segalanya.
Di lapangan, Richie menjadi lebih percaya diri. Kemampuan-kemampuan terbaiknya keluar. Bola-bola pukulannya on point semuanya.
Ubaid ia libas di final dua gim terakhir, 21-18, 21-14, setelah takluk di gim pertama 10-21.
Kehadiran mamanya di lapangan menjadi energi besar buat atlet asal Tanjung Pinang, Riau, tersebut.
“Sebelum main sudah ketemu duluan. Jadi kayak ada motivasi lebih lah. Walaupun capek harus dipaksa,” kata Richie ketika ditemui awak media, Kamis.
“Mama udah datang nonton gitu. Yang penting ngasih yang terbaik aja. Mama juga kesini pasti tujuan pertama pengen dukung saya,” lanjutnya.
Selain dari mama, di belakang Richie juga ada para suporter yang tak berhenti meneriaki namanya.
Baca juga: Richie tak ingin kalah dari Ubaid di final tunggal putra bulu tangkis
Selanjutnya: Orang-orang terdekat
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024