Ika dan para atlet woodball lainnya yang mewakili Banten menjalani latihan intens sejak Maret 2024. Para atlet yang memiliki kesibukan baik bekerja maupun menimba ilmu di sekolah meluangkan sebagian waktu mereka untuk menjalani latihan.
Menjelang penyelenggaraan PON yang makin dekat, para atlet sampai mengorbankan rutinitas mereka selama sejak bulan Juli 2024 untuk fokus menjalani latihan guna mempersiapkan diri untuk berlaga di PON.
"Jadi mulai bisa (latihan) bersama itu di bulan Juli. Juli akhir itu kita mengorbankan diri dari pekerjaan dan sekolah untuk minta dispensasi. Kita latihan pagi sampai sore, setiap hari," kata pelatih tim woodball Banten Eko Ajar Susilo. Bagi Eko, disiplin dalam latihan menjadi kunci di balik capaian yang diperoleh Banten di pertandingan woodball PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Meskipun bukan keluar sebagai juara umum woodball PON XXI Aceh-Sumut karena kalah saing dalam akumulasi medali dari Jawa Tengah, kontingen Banten memiliki prestasi yang patut diperhitungkan yakni membawa pulang dua emas, dua perak, dan satu perunggu.
Pencapaian tersebut membuat Banten berada di posisi kedua klasemen akhir perolehan medali woodball PON XXI Aceh-Sumut 2024.
Satu emas yang dipersembahkan Ika dan rekan-rekan satu timnya di nomor tim fairway putri menjadi kado spesial bagi kontingen Banten serta calon buah hati Ika yang kelak diberi nama Yuno Nafi Muhammad.
Baca juga: Menjadikan PON XXI lintasan agar woodball semakin bersinar
Baca juga: IWbA sebut PON 2024 jadi monemtum bangkitkan prestasi woodball
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024