Faktor ini sangat berdampak positif untuk memajukan Kebun Raya Banua dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)
Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) - Pengelola Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kebun Raya Banua Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadikan Kebun Raya Banua sebagai pusat penelitian, konservasi, edukasi, wisata, serta jasa lingkungan bagi masyarakat.
Pelaksana Tugas Kepala UPTD Kebun Raya Banua Adilla Redha Yanti di Banjarbaru, Jumat, menuturkan pihaknya berupaya mengoptimalkan fungsi utama Kebun Raya Banua sebagai pusat edukasi dan wisata.
Baca juga: Kalsel luncurkan “Nature Exhibition Banua Botanical Garden”
"Faktor ini sangat berdampak positif untuk memajukan Kebun Raya Banua dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD)," kata Adilla.
Usai merubah nama Kebun Raya Banua pada 2022, Adilla melakukan beberapa perubahan dan penambahan tempat wisata untuk mendorong masyarakat datang berkunjung, antara lain piknik "outdoor", kelas menanam bagi para pelajar, "Nature Exhibiton", dan mendongeng.
Pada program mendongeng, Adilla mengungkapkan pengelola Kebun Raya Banua menyisipkan kisah mengenai cinta lingkungan hidup bagi anak-anak agar mendapatkan pengetahuan tentang lingkungan sejak dini.
Baca juga: Kalsel sasar 1.000 wanita usia subur deteksi dini kanker leher rahim
Berdasarkan data, Adilla menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 108.000 orang dengan total PAD sebesar Rp777 juta pada 2022, kemudian 206 ribu orang dengan PAD sekitar Rp1,6 miliar selama 2023.
Adilla menambahkan UPTD Kebun Raya Banua pun menerima penghargaan kebun raya terbaik kedua dari 54 kebun raya di Indonesia pada 2023 dan menjadi anggota Botanical Garden Concervation International (BGCI) pada 2024.
"Kami yakin Kebun Raya Banua dapat terus berkembang dan mampu menyumbangkan PAD untuk pembangunan Kalsel," ucap Adilla.
Baca juga: DPRD Kalsel kunjungi Bappenas bahas "Banua" jadi gerbang logistik IKN
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024