Salah satu contoh nyata adalah program penukaran botol plastik dengan tumbler yang telah dilakukan di Fakultas TeknikDepok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) berupaya memperkuat perannya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan melalui berbagai inisiatif untuk tercapainya zero waste dan zero emission.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan Fasilitas UI, Dr. Dwi Marta Nurjaya, di Kampus UI Depok, Jumat, mengatakan saat ini UI berfokus pada upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dengan beberapa inisiatif yang telah dilakukan.
Baca juga: Mahasiswa UI cetak prestasi pada kompetisi debat pajak nasional
Di antaranya pengelolaan limbah berkelanjutan, program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan water harvesting (pemanfaatan air hujan), serta penggunaan transportasi berbasis electric vehicle (listrik).
“UI telah menetapkan kebijakan mengenai pengolahan sampah. Sekitar 10 tahun yang lalu, pengelolaan sampah dilakukan oleh pengelola terpusat," katanya.
Namun, kini setiap fakultas diwajibkan memiliki tempat pengolahan sampah (TPS) untuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri dan sebagian dari sampah tersebut tidak diolah dan dipilah karena merupakan sampah-sampah elektronik.
Pemilahan sampah dilakukan dengan pemisahan sampah elektronik yang tergolong dalam kategori limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Limbah ini tidak bisa diolah secara mandiri dan harus ditangani secara khusus. Sementara itu, untuk sampah organik, UI telah membangun unit pengolahan yang menghasilkan kompos dari sisa makanan dan daun kering serta daun basah.
Tidak hanya itu, UI juga mendukung program terkait dengan 3R. Setiap fakultas wajib menyediakan drinking fountain atau air minum siap konsumsi guna mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Baca juga: UI tetapkan tiga calon rektor periode 2024-2029
Salah satu contoh nyata adalah program penukaran botol plastik dengan tumbler yang telah dilakukan di Fakultas Teknik.
Dr. Nurjaya juga menyebutkan upaya mengurangi jejak karbon (carbon footprint) yaitu melakukan monitoring jumlah emisi karbondioksida secara real-time di seluruh fakultas.
Selain itu, menerapkan prinsip efisiensi energi yang mewajibkan seluruh bangunan memanfaatkan PLTS sebagai sumber energi terbarukan dan melakukan konservasi air untuk memanen air hujan (water harvesting).
Dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa yang kini melebihi 50.000 orang, UI bertekad untuk memperbaiki manajemen parkir dan transportasi guna mengurangi dampak lingkungan.
"Dengan meningkatnya jumlah pengguna kendaraan pribadi, kami menghadapi tantangan besar dalam hal parkir dan polusi," ujarnya.
Oleh karena itu, kami fokus pada penyediaan solusi yang berkelanjutan dengan memperkuat integrasi transportasi melalui kolaborasi UI dan Transjakarta yang menghadirkan bus berbasis electric vehicle.
Baca juga: Tiga mahasiswa UI raih juara kompetisi SMARTAX
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024