Ia berpendapat bahwa technological leadership merupakan salah satu kunci untuk mengoptimalkan bonus demografi yang akan terjadi pada Indonesia dan menjadi faktor penentu untuk menjadi negara maju.
"Kalau ada technological leadership yang cukup tangguh dan cukup strategis dan juga cukup efisien untuk memanfaatkan kekuatan produktif ini, kita bisa keluar dari posisi middle income trap (negara berkembang),” kata Nezar dalam keterangannya yang diterima, Jumat.
Baca juga: Kemenkominfo andalkan VID 2045 untuk pemerataan konektivitas digital
Menurut Nezar Visi Indonesia Digital 2045 tidak akan bisa diraih apabila dari saat ini generasi muda yang menjadi penerus bangsa tidak membekali diri dengan keterampilan yang relevan dengan perkembangan global.
Karena ia berpendapat salah satu keterampilan yang saat ini perlu dimiliki generasi muda Indonesia ialah adaptasi dengan perkembangan teknologi termasuk mendalami kepemimpinan berbasis teknologi.
Dengan semakin banyak generasi muda yang memiliki technological leadership maka nantinya semakin banyak peluang Indonesia untuk meraih potensi dari ekonomi digital yang akan berperan penting di masa depan.
Baca juga: Dirjen PPI jelaskan "Gigabit City" untuk percepat transformasi digital
Membedah data, riset dari Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2022 menyebutkan ekonomi digital ASEAN di 2030 diproyeksikan mencapai 1 triliun dolar AS. Laporan itu menyebutkan Indonesia dalam lanskap itu bakal menyumbang sekitar 40 persen dari nilai besar tersebut.
Nezar mengatakan hal itu mungkin dapat dipenuhi Indonesia asalkan negara mampu memenuhi kebutuhan sembilan juta talenta digital di 2030.
"Sekarang kita baru mampu menghasilkan kurang dari 2 juta. Untuk 5 tahun ke depan kita harus boosting sekitar 7 juta lagi talenta digital,” ungkapnya.
Maka dari itu, Nezar mengajak generasi muda untuk bisa mendalami dan memiliki keterampilan kepemimpinan berbasis teknologi untuk bisa memenuhi kebutuhan 9 juta talenta digital tersebut.
Baca juga: Tiga tingkat pembangunan infrastruktur digital wujudkan VID 2045
Baca juga: Generasi muda perlu adaptif dan inovatif wujudkan Indonesia Emas
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024