“Di bawah kepemimpinan strategis Presiden kita masing-masing, hubungan China dan Indonesia berada pada taraf tertinggi dan pada masa terbaiknya sepanjang sejarah,” ucap Zhou dalam sambutannya pada perayaan Hari Nasional ke-75 China di Jakarta, Kamis (19/9) malam.
Selama dua tahun terakhir, menurut dia, Jokowi dan Xi saling bertemu setidaknya empat kali. Kedua pemimpin juga telah menyepakati arah pembangunan untuk kemajuan masa depan bersama.
Indonesia dan China, ucap Zhou, telah memanfaatkan Mekanisme Dialog dan Kerja Sama Tingkat Tinggi (HDCM) dan Komite Gabungan Kerja sama Bilateral (JCBC) secara efektif untuk memajukan kerja sama konkret di berbagai bidang.
Ia juga menyoroti kemajuan perkembangan mekanisme dialog “2+2” antara kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan Indonesia dengan China, yang ditunjukkan melalui keberhasilan pertemuan pejabat senior (SOM) pertama antara pejabat kementerian kedua negara di Jakarta pada Agustus lalu.
“Presiden terpilih Prabowo Subianto bahkan sudah melakukan kunjungan pertamanya ke China (usai dinyatakan menang pemilu),” kata Zhou menambahkan.
Baca juga: Airlangga: Kerja sama RI-China saling melengkapi dan menguntungkan
Selain pada bidang politik, Zhou menyebut kerja sama ekonomi RI-China turut berkembang pesat, sebagaimana ditunjukkan dengan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan volume perdagangan kedua negara yang telah melampaui 100 miliar dolar AS.
“China menjadi mitra dagang terbesar bagi Indonesia selama 11 tahun berturut-turut dan merupakan satu dari tiga sumber investasi asing terbesar ke Indonesia selama 8 tahun terakhir,” kata Zhou.
Dia menambahkan bahwa hubungan antara masyarakat kedua negara juga terus menguat dan semakin banyak pelajar Indonesia yang meneruskan studi ke China.
Selain itu, lebih dari 700 ribu wisatawan China pada 2023 melancong ke Indonesia, ucap dia.
Baca juga: Investor China tanam modal di bidang peternakan sapi perah Indonesia
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024