Pengintensifan keterampilan, kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, juga diperlukan terutama saat iklim usaha dalam kondisi lesu.
Dengan demikian, warga Jakarta lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mempunyai bekal keterampilan dan kemampuan.
"Sehingga bisa terjun ke dunia kerja secara profesional. Termasuk bisa berwirausaha. Pada saat nanti menjadi DKJ (Daerah Khusus Jakarta), mampu menampung angkatan kerja,” ujar Pandapotan.
Baca juga: Warga Pulau Pramuka dilatih buat makanan beku berbahan dasar ikan
Menurut dia, salah satu kekuatan Jakarta, yakni sampai saat ini masih menjadi pusat industri. Selain itu juga ditopang oleh UMKM dan industri tekstil yang juga kita fasilitasi untuk ekspor.
Dia pun berharap kepada Gubernur Jakarta terpilih agar dapat bekerjasama dengan anggota legislatif. Ini terutama dalam optimalisasi program-program peningkatan keterampilan.
"Harapan kami dengan komunikasi antara gubernur yang akan terpilih dengan kita, maka pengangguran bisa ditekan," kata Pandapotan.
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta pada awal Agustus lalu menyatakan bersama pemangku kepentingan memfokuskan kepada membuka pelatihan kerja di bidang yang lebih khusus seperti pelatihan las atau yang berkaitan dengan tenaga industri.
Baca juga: Jakpus berikan sertifikat profesi ke peserta pelatihan satpam
Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga meningkatkan produktivitas kerja bagi para pekerja untuk menghasilkan lebih banyak produk.
Adapun kapasitas pelatihan kerja tahun 2024 di Pusat Pelatihan Kerja Jakarta Timur sebanyak 1.200 orang, Jakarta Selatan (960), Jakarta Barat (1.140), Jakarta Pusat (1.260) dan Jakarta Utara (1.330).
Lalu kapasitas di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri sebanyak 1.800 orang. Sedangkan Pusat Pelatihan Kerja Khusus Pengembangan Las 392 orang.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024