Pekanbaru (ANTARA News) - Sepanjang 2014 Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA)" 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura merekam keberadaan 2.525 titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau.
"Sementara untuk sepanjang Mei 2014, ada 31 titik panas yang bermunculan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Said Saqlul Amri, Sabtu.
Titik panas atau "hotspot" diduga kuat sebagai peristiwa kebakaran hutan atau lahan penyebab polusi kabut asap yang setiap tahun melanda berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.
"Saat ini upaya antisipasi masih terus dilakukan agar tidak lebih banyak lahan yang terbakar," kata Said.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014