Denpasar (ANTARA News) - Perdana Menteri (PM) Australia John Howard atas nama pemerintah dan rakyat Australia, menyampaikan simpati mendalam dan dukacita kepada keluarga para korban yang meninggal dalam ledakan bom Bali, 1 Oktober 2005. "Saya kembali menyampaikan simpati yang mendalam juga kepada mereka yang terluka dalam ledakan bom Bali setahun lalu," kata PM Johm Howard, dalam pernyataannya yang diterima ANTARA, di Jimbaran, Minggu. Pernyataan PM John Howard disampaikan sehubungan dengan peringatan ledakan bom Bali 1 Oktober 2005 yang diadakan di sebuah hotel di Jimbaran, Bali, dan dihadiri Dubes Australia untuk Indonesia, Bill Farmer AO. Hari ini, kata John Howard, kita jeda sejenak untuk mengingat dengan kesedihan, warga Australia tewas akibat bom itu, serta warga Australia yang menderita cacat dan terluka. "Warga Indonesia dan warga negara lainnya yang meninggal, atau terluka dalam pemboman tersebut, juga harus kita kenang hari ini," katanya. Dirinya juga mengingat bagaimana warga Australia dan Indonesia, bersama warga negara lainnya yang terkena ledakan bom, berlomba membantu korban dan keluarga yang dicintai. Hari ini juga, kata Howard, kita juga mengenang keberanian dan ketabahan masyarakat Australia yang ditunjukkan dalam menghadiri tragedi tersebut. Sifat-sifat ini, serta kemampuan untuk bersatu dalam keadaan sulit, tanpa membedakan ras, agama, maupun latar belakang telah menjadi bagian integral dari karakter nasional masing-masing ngara. (*)
Copyright © ANTARA 2006